Rabu, 03 Juli 2013

Desak Pemecatan Kapolres Tangerang, Massa FPI Geruduk Mapolda Metro Jaya.


Ratusan massa Front Pembela Islam (FPI) mendatangi Markas Polda Metro Jaya, di Jalan Sudirman, Jakarta, Senin siang (10/6/2013). Kedatangan mereka untuk menuntut Kapolda Metro Jaya supaya mencopot Kapolresta Tangerang atas terjadinya insiden bentrok antara preman yang membeking pengembang Alam Sutera, Serpong, Tangerang Selatan, Kamis pekan lalu.

Ratusan massa FPI memenuhi separuh bahu jalan. Kemacetan tak dapat dihindarkan.

Selain berorasi, mereka juga menggelar sejumlah spanduk. Di antaranya berbunyi, "Pecat Sekarang Juga Kapolres Tangerang", "Laskar Siap Lawan Alam Sutera dan Kompeni Naga", serta "Hei Polisi, Kenapa Habib dan Ustad Kau Tangkapi, Preman Bersenjata Kau Lindungi?".

Selain massa FPI, aksi ini juga diikuti elemen ormas dan Majelis taklim. Di antaranya yang cukup banyak adalah massa dari Gerakan Reformis Islam (GARIS). Tokoh-tokoh ormas Islam, seperti Sekjen FUI KH Muhammad Al Khaththath, Ketua Umum Garis H Chep Hernawan, Ketua Umum Taruna Muslim Alfian Tanjung, serta tokoh lain terlihat ada di tengah-tengan massa.

Hingga berita ini diturunkan, tokoh-tokoh FPI Jakarta masih berorasi. Ketua Dewan Syuro FPI Jakarta, Habib Sahab Anggawi, menegaskan bahwa FPI siap menghadapi preman-preman yang membela pengembang Alam Sutera yang merampas tanah warga.

Seruan FPI : Tangkap Mafia Tanah dan Pecat Oknum Polisi yang melindungi nya.


Lengkaplah sudah ketika suatu kejahatan pengusaha kafir di lindungi oleh preman dan oknum aparat kepoisian juga di bela oleh media sekuler, saat pengembang kafir Alam Sutra merampas tanah milik warga serpong-Tangerang ratusan preman, ormas bayaran, aparat kepolisian dan media bersatu menyerang dan membuat berita sesat terhadap FPI yang berusaha membela warga yang di rampas tanah nya.

Berbagai media memberitakan aksi FPI anarkis dalam aksi demo mendatangi Pengembang Alam Sutra Tangerang tapi media tidak menjelaskan kalau bentrokan tersebut karena Alam Sutra telah merampas tanah milik warga, FPI yang datang ingin membela Warga yang HAK nya telah di rampas oleh Pengembang Alam Sutra.

Saat FPI dan warga setempat yang di dampingi oleh Kiyai, Ustadz, Habaib juga umat islam ingin mengajak berdialog oleh pengusaha Alam Sutra justru mendapat serangan oleh preman dan ormas pliharaan kafir bahkan Polisi yang seharus nya dapat bersikap netral justru ikut menyerang dan menangkap beberapa anggota FPI dan Warga yang tanah nya di rampas oleh pengembang Alam Sutra.

Dengan kejadian pristiwa ini kami dari FPI mengundang Umat Islam agar bersatu dan bisa ikut serta mendatangi Polda Metro Jaya di jakarta agar segera memeriksa Pengembang Alam Sutra yang merampas tanah milik warga dan meminta agar Polda Metro Jaya memerikasa juga memecat Kapolres Metro Tangerang dalam bentrokan umat Islam dengan preman bayaran Alam Sutra.

Ayo Umat Islam bersatulah bersama seluruh Laskar dan Simpatisan FPI hadir dalam aksi demo mendatangi Polda Metro Jaya untuk menuntut PEMECATAN KAPOLRES METRO KABUPATEN TANGERANG dan menagkap Gerombolan nya yang telah MEMPERSENJATAI PREMAN dan MENGANIAYA HABIB & USTADZ serta membela KONGLOMERAT PERAMPAS TANAH RAKYAT. Senin 10 Juni 2013 jam 13.00 langsung ke Gerbang Utama Polda Metro Jaya Jakarta.

Setelah Didesak FPI, Akhirnya Aparat Gerebek Tempat Judi Terbesar di Pekanbaru.


Front Pembela Islam (FPI) Riau memberikan apresiasi atas langkah tegas Mabes Polri mengerebek judi gelper (gelanggang permainan) di Pekanbaru. Sebenarnya pihak FPI sendiri pernah mendatangi dan mencoba menggerebek tempat itu, tapi dihalangi aparat.

Menurut Wakil Ketua Bidang Dakwah FPI Riau, Ade Hasibuan, untuk lokasi XP pihaknya sudah empat kali mencoba melakukan pengerebekan. Namun tidak berhasil karena selalu dihadang.

Puncaknya pada 12 Mei 2013, FPI sempat bersitegang dengan aparat yang mengaku dari kepolisian Pekanbaru saat mengerebek judi di Planet di Komplek CCN Jalan Nangka Pekanbaru.

"Waktu kita sudah mengetahui kalau itu tempat itu lokasi judi. Kami berusaha gerebek. Tapi saat itu datang banyak orang yang mengaku dari Polresta, mereka menghalangi kami. Katanya tempat itu ada izinnya. Bahkan kami dianggap mengganggu tempat itu. Kami sangat kecewa waktu itu," aku Ade.

Berdasarkan catatan, pihak FPI sudah empat kali mendatangi lokasi judi XP Club dan dua kali mendatangi lokasi judi planet. "Selama ini tempat-tempat maksiat itu tidak tersentuh. Karena ada oknum yang membekinginya. Namun kini terbukti. Kita akan terus bersuara untuk memerangi perbuatan maksiat di Pekanbaru," tandasnya.

Seperti diketahui, pada Kamis (6/5/2013) Mabes Polri mengerebek dua lokasi judi terbesar di Pekanbaru XP Club dan Planet Games. Polisi menyita 120 mesin judi dan mengamankan seratusan orang di lokasi itu.

Kronologi Penggerebekan

Tim Mabes Polri melakukan penggerebekan di sebuah ruko berlantai dua di jalan Nangka Pekanbaru, Riau pada Kamis (6/5/2013) dini hari.

Pada saat penggerebekan, terlihat puluhan pemain sedang beraktivitas bermain judi mesin tersebut.

Mereka langsung terkejut begitu melihat tim Mabes Polri yang berjumlah sekitar 15 orang yang datang mengamankan mereka.

Mereka kemudian diperiksa satu persatu untuk dipisahkan, mana pemain, karyawan dan pemilik.

Setelah itu kemudian tim bergerak ke lantai dua. Di lantai itu, petugas juga menemukan puluhan orang yang lagi asik bermain judi KIM atau judi angka.

Sejumlah orang yang lagi asik bermain judi yang duduk berderet di puluhan meja langsung di periksa intensif. Pengerebekan ini di pimpin oleh Kanit I judi subdit 3 Dit Tipidum Mabes Polri, AKBP Susilowodi.
 

FPI Bentrok Melawan Begundal Mafia Tanah


Puluhan anggota ormas Front Pembela Islam (FPI) terlibat bentrokan dengan gerombolan preman bayaran yang digerakkan oleh pengusaha pengembang perumahan elit Alam Sutera, di Kampung Paku Alam, Kecamatan Serpong, kota Tangerang, Kamis, 06 Juni 2013.
Bentrokan tersebut dipicu oleh sengketa lahan milik warga setempat yang dirampas dan dikuasai secara tidak sah oleh pihak pengembang dengan menggunakan jasa preman-preman. Keterlibatan massa FPI adalah atas permintaan warga setempat yang tertindas untuk membantu menuntut hak atas lahan milik mereka seluas 2,5 hektar yang diserobot oleh pengembang Alam Sutera.
Bentrokan tersebut sempat melibatkan pihak kepolisian kota Tangerang. Pada mulanya polisi yang dibantu petugas satpam perumahan Alam Sutera hendak menghalau massa FPI yang saat itu bersama warga setempat sedang menuntut hak atas tanah mereka yang diserobot. Ketika itu massa FPI tengah mencari preman-preman bayaran yang ditugasi pengembang Alam Sutra untuk menjaga lahan milik ahli waris Munting seluas 2,5 hektar yang dikuasai secara ilegal oleh pengembang Alam Sutra. Dalam bentrokan tersebut Polisi sempat beberapa kali menembakkan gas air mata untuk menghalau massa .
Lantaran tidak bisa menembus barikade polisi yang mengamankan lahan tersebut, massa FPI dengan melalui jalan lain kemudian mengejar preman-preman penjaga lahan yang masih ngotot bertahan. Seorang preman yang diketahui membawa senjata tajam akhirnya ditangkap dan diamankan polisi karena nyaris diamuk warga bersama massa FPI. Dalam bentrokan tersebut massa FPI membela ahli waris Munting yang tertindas dan merasa tidak terima lahan mereka diserobot secara tidak sah dan sewenang-wenang oleh pengembang  Alam Sutra.
Ketua FPI Kabupaten Tangerang, Habib Muhammad saat dimintai keterangan menegaskan, pihaknya ikut membela karena diminta oleh warga pemilik tanah yang diserobot pihak Alam Sutera. Ia mengungkapkan bahwa pemilik tanah memiliki sertifikat yang sah dan tidak pernah dijual, namun tiba-tiba saja dikuasai dan dibangun perumahan oleh pengembang.
FPI, lanjutnya, juga sudah meminta pihak keamanan untuk ikut mendorong penyelesaian kasus sengketa tersebut melalui jalur hukum, namun ternyata oleh pihak pengembang Alam Sutera malah diserahkan kepada preman-preman. "Kita turun untuk membantu warga yang dizalimi pengusaha Alam Sutera. Mereka tidak punya modal, jadi tidak bisa menyewa pengacara. Kita minta sengketa tanah diurus secara adil melalui jalur hukum," tuturnya.
Dalam keterangannya, Ketua FPI Kabupaten Tangerang, Habib Muhammad menjelaskan bahwa pada hakikatnya FPI tidak ingin sampai terjadi bentrokan, dan pada mulanya bahkan mendorong agar menyelesaikan permasalahan tersebut dengan cara baik-baik melalui jalur hukum. Namun Ia menuding pihak pengembang Alam Sutera memilih menggunakan cara premanisme. "Mereka dibekingi preman, jadi kita lawan” tandasnya.
Bentrokan tersebut sempat mereda, namun kembali terjadi saat menjelang malam. Setelah polisi mengerahkan anggota Dalmas Polres Tangerang, bentrokan susulan pun dapat dihindari. Hingga Kamis (6/6/2013) malam, polisi masih berjaga-jaga di lokasi kejadian untuk mengantisipasi terjadinya bentrokan susulan. Dalam peristiwa ini, beberapa anggota FPI terluka bahkan salah seorang anggota FPI kepalanya bocor akibat dipukul preman dengan pistol. Hingga saat ini empat anggota ormas FPI diamankan polisi.

FPI Riau Mengecam tempat hiburan mesum yang buka di malam Isra' Miraj


Front Pembela Islam (FPI) Wilayah Provinsi Riau mengecam masih beroperasinya sejumlah tempat hiburan malam berbau maksiat yang tetap beroperasi di Kota Pekanbaru di malam Isra Mi'raj.

"Malam Isra Mi'raj merupakan malam besar bagi agama Islam yang seharusnya bersih dari berbagai bentuk maksiat. Namun di Pekanbaru justru hal itu tidak dilakukan. Kami menyayangkan karena mayoritas penduduk Pekanbaru adalah muslim," kata Ketua FPI Riau, Zulhusni Domo di Pekanbaru, Kamis (6/6).

Masih tetap beroperasinya tempat-tempat hiburan malam 'berbau' maksiat di Pekanbaru terungkap saat tim Mabes Polri secara tiba-tiba menggerebek tempat hiburan malam XP Club dan lokasi perjudian, Kamis (6/6) dini hari.

XP Club merupakan tempat hiburan malam yang terletak di Jalan Sudirman, Pekanbaru, yang menyediakan hiburan musik dan ruang-ruang berkaraoke bagi pengunjungnya.

Tempat hiburan malam ini diindikasi juga sebagai lokasi transaksi seks dan kerap dijadikan sebagai arena perdagangan narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba).

Aparat kepolisian dari Mabes Polri dini hari tadi berhasil mengamankan 29 karyawan XP Club yang diduga merangkap profesi sebagai wanita penghibur.

Sementara pada penggerebekan lokasi perjudian di Jalan Nagka, Pekanbaru, aparat berhasil mengamankan barang bukti 120 mesin judi ketangkasan dan sejumlah pengunjung dan pengelola.

"Terhadap aparat kepolisian kami memberikan apresiasi yang besar karena melakukan pengamanan di malam yang seharusnya tidak patut ada maksiat," kata Zulhusni.

Kedepannya, kata dia, FPI mendesak agar pemerintah daerah lebih ketat lagi mengawasi sejumlah tempat hiburan malam agar tidak menyediakan fasilitas maksiat.

"Jika malam besar agama Islam saja pengelola sanggup mengoperasikan tempat hiburan malamnya dengan penyediaan maksiat, bagaimana dengan malam-malam biasa. Fenomena ini merupakan fenomena buruk bagi daerah yang 'digadang-gadangkan' identik dengan Islam," katanya.

Menurut dia, fenomena maraknya hiburan malam 'berbau' maksiat hingga tidak lagi memandang atau menghargai hari besar keagamaan merupakan pertanda bahwa bencana akan melanda daerah ini.

"Siapapun tidak ingin terkena imbas dari perbuatan sekelompok orang yang hanya memikirkan kesenangan dan hura-hura. Jika hal demikian terus dibiarkan, maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi konflik besar," katanya.

Dia mengharapkan, pemerintah dan kepolisian lebih ketat lagi mengawasi tempat-tempat hiburan malam di Pekanbaru agar jangan sampai mendatangkan kekesalan bagi organisasi-organisasi Islam di wilayah ini.

Moch Yusup: Pemkab Tangerang Harus Tindaklanjuti Surat FPI


Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang diminta segera menindaklanjuti surat Front Pembela Islam (FPI) untuk menutup seluruh tempat hiburan malam (karaoke) dan panti pijat plus-plus yang tersebar di kawasan perumahan Citra Raya, Kecamatan Cikupa.

Pasalnya, lokasi karaoke dan panti pijat plus-plus yang sejak lama beroperasi di wilayah itu, cukup meresahkan warga sekitar.

"Saya sangat mendukung tempat-tempat maksiat itu ditutup. Bila perlu ijin usahanya juga dicabut," ungkap anggota Komisi I DPRD Kabupaten Tangerang, Moch. Yusup.
Yusup menambahkan, Pemkab Tangerang melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait yang menangani permasalahan tersebut, seyogyanya tak perlu lagi menunggu perintah Bupati untuk melakukan penutupan tempat hiburan malam itu.

Pasalnya, didalam Surat Keputusan (SK) yang diberikan Bupati pada saat mereka diberi tugas menjabat kepala SKPD, tentunya sudah tertuang semua baik perintah maupun larangan.

"Ketika, ditemukan pelanggaran, langsung saja ambil sikap. Karena, tugas pokok dan fungsi mereka sebagai pengawal perda sudah melekat," kata politisi Partai Gerindra ini lagi.

Diakui Yusup, setiap melakukan rapat dengan SKPD terkait seperti Satpol PP dan Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BP2T) setempat, pihaknya sudah berkali-kali menyarankan agar menutup semua tempat hiburan malam yang ada di Citra Raya dan Kelapa Dua.

"Di Kelapa Dua, kami temukan ada kost-kostan yang berubah fungsi dan disulap jadi hotel. Tempat-tempat itu semestinya harus segera disikapi. Jangan diam saja," ketusnya.

Diinformasikan, DPC FPI Kecamatan Panongan bersama tokoh mayarakat, ulama dan DKM di dua wilayah yakni, Cikupa dan Panongan, telah mengumpulkan tanda tangan persetujuan penutupan tempat hiburan malam atau karaoke plus-plus dan panti pijat yang menjamur di kawasan Citra Raya dan sekitarnya.

Dukungan berupa surat desakan itu, dilayangkan organisasi masyarakat yang intens menangani kemaksiatan tersebut kepada Bupati Ismet Iskandar.

FPI memberikan deadline waktu selama satu bulan sejak surat itu dikirimkan. Mereka, mengancam jika dalam masa sebulan tempat hiburan malam atau Karaoke dan panti pijat tidak ditutup juga, maka mereka akan mengambil tindakan sepihak atau menutup sendiri tempat maksiat tersebut.

Kamis, 06 Juni 2013

Habib Muhammad : FPI Membela Warga yang di zalimi pengusaha Alam Sutra.


Ribuan massa ormas Front Pembela Islam (FPI) bentrok dengan satpam, preman, ormas bayaran serta orang berbadan tegap dari pengembang elit Alam Sutera, Serpong, Kota Tangsel. Bentrokan dipicu oleh sengketa lahan Alam Sutera di Kampung Paku Alam, Kecamatan Serpong, Tangsel.

Bentrokan terjadi sore tadi, Ribuan masa FPI yang hendak mempertahankan tanah milik warga seluas 2,5 hektar, yang diserobot oleh pengembang Alam Sutera.

Awalnya polisi yang dibantu puluhan satpam Alam Sutera hendak membubarkan masa, namun mereka mendapat perlawanan. Kedua kubu pun saling lempar batu hingga bentrokan terjadi. Polisi juga beberapa kali menembakkan gas air mata.

Ketua FPI Kabupaten Tangerang Habib Muh mengatakan, pihaknya ingin membela warga pemilik tanah yang diserobot pihak Alam Sutera. Menurutnya, pemilik tanah punya sertifikat dan tidak pernah dijual, namun tiba-tiba saja dibangun oleh pengembang.

"Kita turun untuk membantu warga yang dizalimi pengusaha Alam Sutera. Mereka tidak punya modal, jadi tidak bisa menyewa pengacara. Kita minta sengketa tanah diurus secara adil melalui jalur hukum," katanya.

Habib Muh juga tidak ingin bentrokan terjadi dan menyelesaikan permasalahan dengan cara baik-baik, Namun dia Alam Sutera menggunakan cara premanisme.

"Mereka dibekingi preman, jadi kita lawan, Kalau tidak diselesaikan secara hukum, kita akan kerahkan masa lebih besar lagi sekitar 5000 orang," tandasnya.

Ribuan masa ini sempat membubarkan diri setelah berunding dengan polisi, Namun bentrokan kembali terjadi Sementara enam anggota ormas FPI masih diamankan polisi.

Posting : R.E

Moch Yusup: Pemkab Tangerang Harus Tindaklanjuti Surat FPI

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang diminta segera menindaklanjuti surat Front Pembela Islam (FPI) untuk menutup seluruh tempat hiburan malam (karaoke) dan panti pijat plus-plus yang tersebar di kawasan perumahan Citra Raya, Kecamatan Cikupa.

Pasalnya, lokasi karaoke dan panti pijat plus-plus yang sejak lama beroperasi di wilayah itu, cukup meresahkan warga sekitar.

"Saya sangat mendukung tempat-tempat maksiat itu ditutup. Bila perlu ijin usahanya juga dicabut," ungkap anggota Komisi I DPRD Kabupaten Tangerang, Moch. Yusup.
Yusup menambahkan, Pemkab Tangerang melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait yang menangani permasalahan tersebut, seyogyanya tak perlu lagi menunggu perintah Bupati untuk melakukan penutupan tempat hiburan malam itu.

Pasalnya, didalam Surat Keputusan (SK) yang diberikan Bupati pada saat mereka diberi tugas menjabat kepala SKPD, tentunya sudah tertuang semua baik perintah maupun larangan.

"Ketika, ditemukan pelanggaran, langsung saja ambil sikap. Karena, tugas pokok dan fungsi mereka sebagai pengawal perda sudah melekat," kata politisi Partai Gerindra ini lagi.

Diakui Yusup, setiap melakukan rapat dengan SKPD terkait seperti Satpol PP dan Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BP2T) setempat, pihaknya sudah berkali-kali menyarankan agar menutup semua tempat hiburan malam yang ada di Citra Raya dan Kelapa Dua.

"Di Kelapa Dua, kami temukan ada kost-kostan yang berubah fungsi dan disulap jadi hotel. Tempat-tempat itu semestinya harus segera disikapi. Jangan diam saja," ketusnya.

Diinformasikan, DPC FPI Kecamatan Panongan bersama tokoh mayarakat, ulama dan DKM di dua wilayah yakni, Cikupa dan Panongan, telah mengumpulkan tanda tangan persetujuan penutupan tempat hiburan malam atau karaoke plus-plus dan panti pijat yang menjamur di kawasan Citra Raya dan sekitarnya.

Dukungan berupa surat desakan itu, dilayangkan organisasi masyarakat yang intens menangani kemaksiatan tersebut kepada Bupati Ismet Iskandar.

FPI memberikan deadline waktu selama satu bulan sejak surat itu dikirimkan. Mereka, mengancam jika dalam masa sebulan tempat hiburan malam atau Karaoke dan panti pijat tidak ditutup juga, maka mereka akan mengambil tindakan sepihak atau menutup sendiri tempat maksiat tersebut.

FPI Riau Mengecam tempat hiburan mesum yang buka di malam Isra' Miraj

Front Pembela Islam (FPI) Wilayah Provinsi Riau mengecam masih beroperasinya sejumlah tempat hiburan malam berbau maksiat yang tetap beroperasi di Kota Pekanbaru di malam Isra Mi'raj.


"Malam Isra Mi'raj merupakan malam besar bagi agama Islam yang seharusnya bersih dari berbagai bentuk maksiat. Namun di Pekanbaru justru hal itu tidak dilakukan. Kami menyayangkan karena mayoritas penduduk Pekanbaru adalah muslim," kata Ketua FPI Riau, Zulhusni Domo di Pekanbaru, Kamis (6/6).

Masih tetap beroperasinya tempat-tempat hiburan malam 'berbau' maksiat di Pekanbaru terungkap saat tim Mabes Polri secara tiba-tiba menggerebek tempat hiburan malam XP Club dan lokasi perjudian, Kamis (6/6) dini hari.

XP Club merupakan tempat hiburan malam yang terletak di Jalan Sudirman, Pekanbaru, yang menyediakan hiburan musik dan ruang-ruang berkaraoke bagi pengunjungnya.

Tempat hiburan malam ini diindikasi juga sebagai lokasi transaksi seks dan kerap dijadikan sebagai arena perdagangan narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba).

Aparat kepolisian dari Mabes Polri dini hari tadi berhasil mengamankan 29 karyawan XP Club yang diduga merangkap profesi sebagai wanita penghibur.

Sementara pada penggerebekan lokasi perjudian di Jalan Nagka, Pekanbaru, aparat berhasil mengamankan barang bukti 120 mesin judi ketangkasan dan sejumlah pengunjung dan pengelola.

"Terhadap aparat kepolisian kami memberikan apresiasi yang besar karena melakukan pengamanan di malam yang seharusnya tidak patut ada maksiat," kata Zulhusni.

Kedepannya, kata dia, FPI mendesak agar pemerintah daerah lebih ketat lagi mengawasi sejumlah tempat hiburan malam agar tidak menyediakan fasilitas maksiat.

"Jika malam besar agama Islam saja pengelola sanggup mengoperasikan tempat hiburan malamnya dengan penyediaan maksiat, bagaimana dengan malam-malam biasa. Fenomena ini merupakan fenomena buruk bagi daerah yang 'digadang-gadangkan' identik dengan Islam," katanya.

Menurut dia, fenomena maraknya hiburan malam 'berbau' maksiat hingga tidak lagi memandang atau menghargai hari besar keagamaan merupakan pertanda bahwa bencana akan melanda daerah ini.

"Siapapun tidak ingin terkena imbas dari perbuatan sekelompok orang yang hanya memikirkan kesenangan dan hura-hura. Jika hal demikian terus dibiarkan, maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi konflik besar," katanya.

Dia mengharapkan, pemerintah dan kepolisian lebih ketat lagi mengawasi tempat-tempat hiburan malam di Pekanbaru agar jangan sampai mendatangkan kekesalan bagi organisasi-organisasi Islam di wilayah ini.

Selasa, 04 Juni 2013

Mantan Produser TVOne Luncurkan Buku "Kezaliman Media Massa terhadap Umat Islam"

“Revolusi media tidak akan pernah terjadi di media arus utama. Mereka lebih sibuk dengan popularitas, rating dan uang. Revolusi media lahir dari pinggir, dan dilakukan oleh sekelompok orang yang dianggap tidak ada. Siapakah mereka? Mereka adalah jurnalis Muslim yang senantiasa membela Agama Kebenaran, penuh dedikasi dan keikhlasan meski dihadapkan pada banyak keterbatasan..”

Demikian kalimat pembuka dalam buku yang berjudul “Kezaliman Media Massa terhadap Umat Islam” yang ditulis oleh Mohamad Fadhilah Zein, diterbitkan oleh Pustaka Al-Kautsar.

Belum lama ini, buku yang mendapat kata pengantar dari Wartawan Senior Herry Mohammad (Redaktur Pelaksana Majalah Gatra) ini, diluncurkan bersama sejumlah jurnalis muslim yang tergabung dalam Jurnalis Islam Bersatu (JITU) di Warung Teko, Poins Square, Lebak Bulus, Jakarta.

Fadhil – begitu ia disapa – adalah seorang Jurnalis televise yang paham betul tentang jagad dunia jurnalisme. Ia merasa prihatin dengan media massa di Indonesia, sengaja atau tidak, telah bertindak zalim terhadap umat Islam di republic ini. Realitas ini mendorongnya untuk menghimpun fakta dan bukti kezaliman yang dilakukan media terhadap umat Islam.

Buku yang ditulis Fadhil, lelaki kelahiran 1 April 1979 ini, menjadi pengingat bagi para jurnalis muslim agar memahami peran dan tugasnya, dan selanjutnya bekerja sesuai dengan rambu-rambu syar’i. Jika tidak, mereka akan menjadi bagian dari scenario besar yang hendak memadamkan cahaya Islam di bumi pertiwi ini, secara sadar maupun tidak.

Terdapat lima bab yang dibahas buku ini. Bab I membahas tentang Kebebasan Pers Pasca Tumbangnya Orde Baru. Bab II: Kezaliman Media Massa Dunia Terhadap Umat Islam, Bab III: Jurnalis dan Harga Sebuah Idealisme, Bab IV: Saatnya Umat Islam Melawat Lewat Media Massa, Bab V: Resolusi Umat islam di Bidang Komunikasi.

Yang menarik dalam buku ini dalam mengkritisi setiap kezaliman media  terhadap umat Islam, mulai dari pemberitaan terorisme, pemberitaan miring soal Front Pembela Islam, pemberitaan Sunni-Syiah, pemberitaan kerusuhan Ambon dan Poso, pemberitaan HKBP Ciketing Bekasi dan Gereja Yasmin.

Kezaliman media massa dunia terhadap umat islam juga disinggung dalam buku ini, mulai dari kezaliman media memberitakan Perang Irak, kezaliman media dalam pemberitaan 11 September 2001, dan sebagainya.

Fadhil menegaskan, meskipun umat islam mayoritas di negeri ini, namun tidak memiliki kekuatan untuk membangun opini public yang positif tentang dirinya sendiri. Jika kita telaah dan telusuri, begitu banyak pemberitaan yang menyudutkan Islam.

Saat menulis buku ini, Fadhil masih bekerja sebagai News Produser TVOne yang selama ini zalim terhadap umat islam, terutama pemberitaan seputar terorisme. Perang batin yang dirasakan Fadhil atas kebijakan redaksi, tempat ia bekerja sebelumnya, menjatuhkan pilihannya untuk hengkang  dari TV One. Karena sudah tidak ada lagi kecocokan.

Dalam bukunya, Fadhil menulis: "Pada level global, beberapa jurnalis kawakan pun memilih keluar dari tempatnya bekerja, karena bertentangan dengan hati nurani, saat kepentingan politik praktis dan tugas jurnalistik yang mengedepankan kebenaran, bertabrakan."

Ia memberi contoh, Helene Thomas dari Heart Newspaper, mengundurkan diri dari posisinya sebagai jurnalis senior di Gedung Putih. Dia dikecam oleh Pemerintah George W. Bush karena mengkritik Israel dan kebijakan politik luar negeri AS yang mengivansi Irak dan Afghanistan.

Adapula Yvonne Ridley, jurnalis Inggris yang pernah disekap Taliban, saat melakukan tugas jurnalistik pada tahun 2002. Dia kemudian masuk Islam dan melakukan kampanye Islam ke seluruh dunia. Bahkan bersama sejumlah koleganya, jurnalis muslimah yang kini berjilbab ini membangun Islamic Channel. Sepertinya Fadhilah Zein terinspirasi dengan jurnalis Barat yang kini sadar dengan kezaliman media massa dunia terhadap umat islam. Buku yang ditulisnya adalah sebuah ilmu, gagasan dan pengalaman yang sangat berharga bagi jurnalis muslim dimanapun berada.

Media sekuler ramai-ramai menebar fitnah terhadap FPI

Entah apa yang melatarbelakangi beberapa media yang nekat BERDUSTA terhadap publik. Dalam kasus dugaan suap pengurusan Pajak PT Master Steel yang melibatkan oknum penyidik pajak di Jakarta Timur, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menghadirkan beberapa saksi. Antara lain adalah seorang yang dikenal sebagai Habib Palsu “Abdurrahman Assegaf” yang memiliki nama asli Abdul Haris Umarella asal Ambon dan dicatut media sebagai anggota FPI. Ia terakhir diketahui tinggal di Tangerang, Kompleks Witana Harja III, Pamulang Barat, Tangerang Selatan.


Sudah menjadi kewenangan KPK untuk memanggil semua pihak yang terlibat dalam suatu kasus. Namun sangat disayangkan saat pemanggilan Habib PALSU ini, hampir seluruh media online bersemangat memberikan STEMPEL anggota FPI pada sosok ini. Lebih aneh lagi, label abal-abal “ANGGOTA FPI” dijadikan judul utama berita meskipun dalam pembahasan berita tidak didapati kaitan apa pun antara FPI dan sosok ini serta hubungannya dengan kasus suap pajak. Pencatutan nama FPI ini adalah SALAH besar, tapi media tanpa KLARIFIKASI dengan pihak FPI tetap memuat berita bahwa sosok ini adalah anggota FPI.
Tampaknya para pewarta dari berbagai media tersebut begitu bersemangat memberitakan hal negatif terkait FPI. Dengan gencarnya media online memberitakan seorang yang sama sekali belum jelas identitasnya menjadi seorang anggota/ petinggi/ kader FPI bahkan diberi label habib. Sungguh nyata bahwa pemberitaan kacangan semacam ini membuktikan bahwa MEDIA-MEDIA di Indonesia tidak kredibel dan belum bisa diandalkan dalam akurasi berita. Pemelintiran media semacam ini berulang kali dialamatkan kepada FPI. Bandingkan dengan banyaknya aktifitas sosial FPI baik disengaja atau tidak, luput dari pemeritaan media.
Terkait pencatutan nama FPI dalam pemberitaan ini, Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhammad Rizieq Syihab meluruskan pemelintiran berita ecek-ecek yang kembali berusaha menyudutkan FPI. Menurut Habib Rizieq, Abdurrahman Assegaf yang dipanggil KPK bukanlah seorang habib, bukan pula anggota FPI. Habaib dan FPI tidak bertanggung-jawab atas semua tindak tanduk Habib palsu tersebut baik yang telah lalu maupun yang akan datang. “Abdul Haris Umarella bukan HABIB dan bukan ANGGOTA FPI. Dia berasal dari Ambon dan suka ngaku-ngaku Habib. Habaib dan FPI tidak bertanggung-jawab atas semua sepak terjangnya”, kata Habib Rizieq kepada redaktur fpi.or.id, Selasa 18 Rajab 1432 H/ 28 Mei 2013 M.
Berikut ini adalah JUDUL-JUDUL pemberitaan BOHONG dari media pencatut nama Front Pembela Islam (FPI), yang sangat antusias dan gegap gempita mengaitkan FPI dalam kasus suap pajak:
INILAH.COM = Suap Pajak PT MS, KPK Periksa Anggota FPI
RAKYATMERDEKAONLINE.COM = Anggota FPI Jadi Saksi Suap Penyidik KPK
MERDEKA.COM = Kasus pajak Master, KPK periksa anggota FPI Habib Abdurrachman
OKEZONE.COM = KPK Periksa Anggota FPI Terkait Suap Pajak
KORANINDONESIA.COM = KPK Periksa Anggota FPI Terkait Suap Pajak
KANTOR BERITA WMC = Anggota FPI Diperiksa KPK Terkait Suap Pajak
AKTUAL.CO = Ada Kader FPI yang Diperiksa KPK Terkait Suap Pajak
PESATNEWS.COM = KPK Periksa Petinggi FPI
PLASA.MSN.COM = KPK Periksa Anggota FPI Terkait Suap Pajak
CENTROONE.COM = Anggota FPI Diperiksa untuk Kasus Pajak PT Master Steel
BBC.WEB.ID = KPK Periksa Anggota FPI Terkait Suap Pajak
Seharusnya media-media yang tergolong besar ini menjaga citra sebagai penghantar informasi yang baik, jujur, adil dan akurat, bukan malah menjadi corong sebuah kepentingan golongan atau pihak tertentu. Bagaimana akhlak bangsa bisa membaik, jika personel media tidak mampu menghadirkan informasi kredibel, hingga masyarakat bisa lebih cerdas dan terbuka wawasannya. Janganlah gegap gempita dan bangga menjadi media pembawa berita FABRIKASI apalagi berita asal jadi. 
Posting : R.E

Habib Palsu Umarela yang Diperiksa KPK Bukan Anggota FPI

Front Pembela Islam (FPI) merasa perlu untuk mengklarifikasi berita bohong seputar pencatutan nama FPI dalam kasus pemeriksaan seorang habib palsu bernama Abdurahman Assegaf oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hal ini karena sejumlah media massa, tanpa melakukan konfirmasi langsung menyiarkan bahwa sang habib palsu adalah anggota FPI.


“Abdul Haris Umarella bukan habib dan bukan anggota FPI. Dia berasal dari Ambon dan suka ngaku-ngaku Habib. Habaib dan FPI tidak bertanggung-jawab atas semua sepak terjangnya”, kata Ketua Umum FPI Habib Rizieq Syihab yang dimuat dalam situs resmi FPI, Selasa (28/5/2013).

Klarifikasi Habib Rizieq ini terkait pencatutan nama FPI oleh sejumlah media massa dalam pemberitaan kasus suap pajak PT Master Steel yang melibatkan Umarela alias Abdurrahman Assegaf.

Habib Rizieq menceritakan bahwa Abdul Haris Umarela ketika datang ke Jakarta awalnya mengaku bernama Habib Abdul Harits bin Syeikh Abu Bakar, lalu tiba-tiba berubah menjadi Habib Abdurrahman Assegaf. Menurut Habib Rizieq, Umarela sering mengaku sebagai habib, bahkan sering mengaku sebagai Sekjen FPI.

Umarela pun sudah diberi peringatan beberapa kali oleh DPD FPI DKI, termasuk oleh DPP FPI Jakarta. Sebab Haris Umarela kerap tampil membawa nama habib namun membela preman dan artis porno serta sepak terjangnya sering bertentangan dengan perjuangan FPI. Pihak FPI mengancam akan mengambil langkah yang lebih tegas terhadap Haris Umarela.

“Dia sudah diberi peringatan beberapa kali oleh DPD FPI Jakarta, bahkan oleh DPP FPI. Dan sering tampil kontroversial dengan membela preman dan artis porno. Ke depan FPI akan mengambil langkah yang lebih tegas lagi terhadap habib palsu yang suka mengaku sebagai pengurus FPI ini, karena perilakunya merugikan nama baik habaib dan FPI. Bahkan sudah lama berita beredar tentang sejumlah kemaksiatan yang dilakukan habib gadungan ini, seperti praktik perdukunan dan penipuan”, tegas Habib Rizieq.

FPI telah mengumpulkan berita-berita yang terkait dengan Umarela dan kasus pajak. Dalam judul berita tersebut rata-rata mencantumkan FPI sebagai organisasi yang menaungi si habib palsu Umarela.

Suara-Islam.com
Posting : R.E

Ustadz Ba'asyir: Statesman Award Karena SBY Berjasa pada Orang Kafir


Meski dalam kondisi pemulihan pasca musibah keracunan yang menimpanya, KH. Abu Bakar Ba’asyir kembali menyampaikan kritik keras kepada Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono.

KH. Abu Bakar Ba’asyir sudah mendengar bahwa Presiden SBY akan menerima penghargaan “World Statesman Award” dari The Appeal of Conscience Foundation (ACF) yang didirikan oleh Rabi Yahudi, Arthur Schneier.

Menurut ustadz Ba’asyir -sapaan akrabnya- pemberian penghargaan tersebut lantaran Presiden SBY telah berjasa pada orang-orang kafir.

“Sebenarnya orang-orang kafir memberi penghargaan kepada SBY bukan diukur jasa SBY kepada rakyat Indonesia, tapi diukur jasa SBY kepada orang-orang kafir AS, Inggris, Australia dan lain-lain. Sebenarnya SBY sangat besar jasanya kepada mereka baik di bidang politik maupun ekonomi,” kata ustadz Abu Bakar Ba’asyir, saat dibesuk di sel Super Maximum Security LP Pasir Putih, Nusakambangan, Cilacap, pada Kamis (30/5/2013).

Ia menjelaskan, diantara kelayakan Presiden SBY menerima penghargaan Statesman Award lantaran sikap toleransnyai yang sesuai keinginan Barat.

Memang, faktanya di Indonesia sendiri berbagai macam aliran sesat seperti Syiah, Ahmadiyah, JIL dan lainnya masih langgeng lantaran jasa SBY.

“Musuh-musuh Islam yang sangat merusak Islam seperti Syiah, Ahmadiyah, JIL dan lain-lain tidak dibubarkan oleh SBY karena demi memenuhi permintaan AS dan Inggris, meskipun kaum muslimin menuntut dengan keras tapi tuntutan kaum muslimin di abaikan demi memenuhi permintaan orang-orang kafir. Maka orang-orang kafir berterima kasih kepada SBY lalu diberi penghargaan tersebut,” jelas ulama sepuh yang kini menjalani vonis zalim 15 tahun penjara tersebut.

Ustadz Ba’asyir juga membantah pernyataan SBY bahwa penghargaan itu diberikan untuk bangsa Indonesia.

“Jadi latar belakang penghargaan orang kafir kepada SBY karena jasanya kepada mereka bukan kepada bangsa Indonesia,” pungkasnya.

Voa-Islam.com
Posting : R.E

Selasa, 07 Mei 2013

Saran untuk Grombolan kafir Ahma-diyah Indonesia.

Beberapa teman menanyakan mengapa ane menulis kalimat Ahmadiyah di pisah menjadi Ahma-diyah..???

Jawaban nya karena ane gak ridho nama yang mulia AHMAD atau MUHAMMAD di sandingkan dengan aliran sesat Ahmadiyah.

Di pakistan tempat kelahiran Mirza Gulam sudah di larang menggunakan nama Ahma-diyah, mereka berganti nama menjadi Qodiyani juga dilarang menggunakan nama tempat ibadah nya Masjid dan di larang juga bentuk bangunan nya menyerupai tempat ibadah umat islam.

Di antara kesesatan Ahma-diyah di antara nya :

1. Meyakini bahwa Alloh seperti manusia, melakukan puasa, sholat, tidur, bangun, menulis dan bersalah, bahkan melakukan hubungan seksual.
2. Meyakini bahwa tuhan mereka ber-kebangsaan Inggris, yang berbicara kepada Mirza Ghulam Ahmad dengan bahasa Inggris.
3. Meyakini bahwa kenabian belum selesai dan masih akan terus ada.
4. Meyakini bahwa malaikat Jibril turun kepada Mirza Ghulam Ahmad dan memberinya wahyu.
5. Meyakini bahwa tidak ada al-Qur’an kecuali yang dibawa oleh Mirza Ghulam Ahmad.
6. Meyakini bahwa kitab suci mereka diturunkan dengan nama “al-Kitaab al-Mubiin”, dan itu bukan al-Qur’an.
7. Meyakini bahwa kota Qodiyan seperti Mekkah dan Madinah, bahkan kota itu lebih suci dari keduanya dan menjadikan kota Qodiyan sebagai tempat berhaji.
8. Meyakini bahwa perintah jihad tidak pernah ada dan mereka fanatik buta dengan keinginan penjajah Inggris.
9. Meyakini bahwa semua kaum Mus-limin adalah kafir, kecuali mereka yang masuk dalam Ahmadiyah.
10. Meyakini bahwa hukum khamar (miras), opium, narkotika dan zat adiktif lainnya tidak haram.
11. Meyakini bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah anak tuhan.

Saran dari ane untuk grombolan kafir Ahma-diyah :
Kalau gerombolan kafir Ahma-diyah di indonesia tidak ingin di ganggu oleh umat islam maka tirulah seperti di negara asal kelahiran Ahma-diyah di India (Pakistan)


1. Jangan mengunakan nama Ahma-diyah untuk gerombolan sesat nya silakan ganti nama menjadi Mirzadiyah, Gulamdiyah, atau Qodiyani seperti di pakistan.

2. Jangan menamakan Masjid untuk tempat ibadah nya karena Masjid adalah tempat ibadah umat islam.

3. Jangan gunakan Al-Qur'an untuk kitab suci nya cukup gunakan Tadzkirha untuk kitab suci kalian karena Al-Qur'an adalah kitab suci umat islam.

4. Jangan pernah mengaku sebagai umat islam karena Ahma-diyah bukan bagian dari islam.

5. Stop penodaan terhadap ajaran islam..!!!

Posting : R.E

Jika Dialog Ditutup, Umat Islam Siap Jihad & Hancurkan Kedubes Myanmar


Jika kali ini pemerintah Myanmar mengabaikan desakan umat Islam Indonesia untuk menghentikan pembantaian Muslim Rohingya oleh umat Buddha Myanmar, maka umat Islam siap berangkat berjihad membunuh para teroris ekstrimis radikal Buddha, serta Kedubes Myanmar harus rata dengan tanah!!!
Takbir! Allahu Akbar!!!

Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Syihab menyampaikan jika pintu dialog untuk menghentikan pembantaian Muslim Rohingya sudah ditutup, maka umat Islam akan berjihad ke Myanmar dan Kedubes Myanmar harus rata dengan tanah.

Hal ini disampaikan Habib Rizieq Syihab dalam Aksi Solidaritas untuk Muslim Rohingya-Arakan di depan Kedutaan Besar Myanmar, Jl. KH. Agus Salim, Jakarta Pusat.

“Maka itu kita masih memberikan kesempatan untuk berdialog, karena kita ingin ini selesai secara elegan. Selain itu, kalau dialog sudah ditutup, maka kita akan menyatakan jihad dan Kedubes Myanmar harus ditutup dari Jakarta,” ujarnya di hadapan ribuan kaum Muslimin, pada Jum’at (3/5/2013).

Ia menegaskan, jika umat Islam marah, maka tak peduli lagi apa pun yang terjadi dengan Kedubes Myanmar. “Kalau kita turun lagi, kita tidak peduli kalau umat Islam marah, sekalipun kedutaannya mau dibakar saudara,” tuturnya.

Untuk itu, Habib Rizieq Syihab juga meminta agar aparat keamanan tidak lagi menghalangi umat Islam untuk menghancurkan Kedubes Myanmar.

“Maka itu saya minta, kalau dialog ditutup, kemudian pemerintah tidak mau menutup Kedutaan Besar Myanmar, kita harus datang sepuluh kali lipat dari jumlah yang sekarang. Dan kalau kami datang nanti, kami minta polisi dan tentara minggir saja, kita tidak mau diadu dengan polisi. Biar kami yang runtuhkan, ratakan dengan tanah Kedutaan Besar Myanmar,” tandasnya.

Voa-islam.com
Posting R.E

Ribuan umat Islam padati bundaran HI untuk mengepung Dubes Miyanmar.

Tepat pukul 13.30 pada Jumat (3/5/2013) kemarin, massa ummat Islam yang dikoordinir oleh Forum Umat Islam (FUI) mulai berdatangan. Ribuan kaum muslimin dari berbagai ormas berkumpul di Bundaran Hotel Indonesia (HI). Setengah jam kemudian orasi dimulai. Beberapa orang tokoh muslim Indonesia turut hadir, di antaranya Habib Rizieq Syihab, Ustadz Abu Jibriel Abdurrahman, dan Ustadz Muhammad Al Khaththat.

Ustadz Abu Muhammad Jibriel Abdul Rahman berorasi di depan kaum muslimin yang hadir
Ustadz Nanang Ainurrofiq, amir Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) wilayah Jabodetabek, memulai orasinya dengan lantang dan penuh semangat, ia mengatakan: “Hari ini kita jangan berpikir pulang, siapkan diri kita semua untuk jihad fi sabilillah, akan kita hadapi siapa pun yang menghalangi ibadah mulia ini,” yang disambut pekik takbir peserta aksi.

Mikrofon diserahkan kepada Sekretaris Jenderal FUI, Muhammad Al Khaththath. Beliau menyampaikan FUI sebagai forum silaturahim dan koordinasi para pimpinan dan para aktifis ormas dan lembaga Islam di Indonesia menyatakan:

Menuntut kepada pemerintah Myanmar untuk menghentikan program pembersihan etnis muslim di Arakan dan di wilayah Myanmar lainnya.

Menuntut kepada pemerintah Myanmar untuk mengembalikan hak-hak umat Islam Rohingnya, Kaman, dan umat Islam di Myanmar lainnya, baik itu tanah, rumah, uang, perhiasan, dan kepemilikan mereka lainnya serta kehidupan.

Menuntut kepada pemerintah Myanmar untuk memberikan hak kewarganegaraan Myanmar bagi kaum muslim Rohingnya, Kaman, dan kaum muslimin lainnya di Myanmar yang selama ini tidak diakui sebagai warga negara dan menjadi pemicu terjadinya berbagai kekejaman terhadap mereka oleh kaum Budha ektrimis dan aparat keamanan.

Menuntut kepada pemerintah Myanmar untuk memberikan hak kepada kaum muslim Rohingnya di Arakan untuk membentuk negara Islam Arakan sebagai negara merdeka bilamana pemerintah Myanmar tidak sanggup mengurus dan mensejahterakan kaum muslim Rohingnya Arakan.

Mendesak pemerintah Indonesia lebih proaktif memberikan tekanan-tekanan politik kepada pemerintah Myanmar agar menghentikan pembersihan etnis muslim di Myanmar dan memberikan hak-hak mereka yang selama ini dirampas.

Kaum muslimin terus bersemangat menyambut orasi-orasi para da’i ilallah. Habib Rizieq Syihab menyerukan satu komando dalam aksi ummat Islam ini di mana Ustadz Bernard Abdul Jabbar, ketua KAMRA (Koordinator Advokasi Muslim Rohingnya Arakan) menjadi korlapnya.

Habib Rizieq Syihab memberi orasinya dihadapan kaum muslimin yang hadir
“Apa kata korlap ikuti, duduk kata korlap duduk, jalan kata korlap jalan, bunuh kata korlap bunuh,” demikian Habib membakar semangat jihad kaum muslimin sambil mewaspadai kemungkinan hadirnya penyusup dan provokator dalam aksi ummat Islam ini.

Dari bundaran HI, massa yang telah berkumpul sepakat untuk berjalan kaki menuju Kedubes Myanmar untuk menghadapi pemerintah Myanmar. Di saat yang bersamaan, dikumpulkan dana untuk mempersenjatai mujahidin Myanmar untuk melawan kafir harbi Budha Myanmar yang telah dengan sadis membunuh kaum muslimin Myanmar. Allahu Akbar

Arrahmah.com
Posting : R.E

Habib Rizieq Ajak Umat Islam Berjihad Bantu Muslim Rohingya.

Ribuan massa yang tergabung dalam Forum Umat Islam (FUI) berunjuk rasa di Kedubes Myanmar (Burma) Jalan Haji Agus Salim Jakarta Pusat, Jumat (3/5/2013).

Massa yang sebagian besar mengenakan pakaian putih-putih, ba’da Jumat sudah berkumpul di Bundaran HI, Jakarta Pusat, lalu longmarch menuju Kedubes Myanmar.

Massa dan sejumlah tokoh menuntut keseriusan pemerintah Myanmar untuk menghentikan pembantaian, pengusiran, dan kekerasan terhadap etnis Muslim Rohingya dan Arakan.

“Dalam hal ini kami sudah tidak bisa menolerir lagi upaya genocide (pembantaian) yang mereka lakukan di Myanmar,” tandas Ustadz Sobri Lubis, Sekjen Front Pembela Islam Pusat, seperti dikutip tribunnews (3/5/2013).

Dikatakan Sobri, beberapa waktu lalu PBB pernah menyebut di Myanmar telah terjadi genocide. Tapi PBB plin plan dan menyebut aksi pembantaian tidak ada.

“Umat Islam diuji keimanannya. Apakah iman kita masih bagus atau sudah rusak. Kalau masih bagus berarti kita masih siap bersaudara. Maka saudara seiman kita adalah bagian dari iman kita. Kita tidak ridho jika umat kita dibantai kaum kafir. Umat Islam adalah saudara kita,” teriak Sobri di depan ribuan massa FUI.

Sementara Ketua Umum FPI Habib Rizieq Syihab menyatakan secara terbuka agar umat Islam menggalang dana untuk mempersenjatai Muslim Rohingya.

“Ayo berjihad membantu Muslim Rohingya,” serunya.

Habib Rizieq juga menyerukan umat Islam agar berdoa, memberikan makanan, obat dan pakaian.

“Kita wajib membantu sebisa yang kita lakukan,” ujarnya seperti dikutip Islampos.

Orator lainnya, Wakil Ketua Umum Majelis Mujahidin Abu Jibriel menegaskan, jihad adalah solusi bagi pembebasan Rohingya. Namun jihad harus dilaksanakan dengan penuh keikhlasan.

Sedangkan Wasekjen FPI KH Awit Mashuri mencium adanya upaya sabotase menggagalkan aksi umat Islam ini. Ditemukannya bom yang dikaitkan dengan rencana peledakan Kedubes Myanmar tak terlepas dari ketakutan pihak tertentu terhadap aksi kepedulian umat Islam Indonesia atas Muslim Rohingya.

Setelah dari Bundaran HI, massa menyambangi Kedubes Myanmar. Massa juga membakar bendera resmi negara Myanmar sekaligus foto Presiden Myanmar Thein Sein di depan Kedubes Myanmar.

Kedua gambar tersebut dibakar sebagai bentuk kekecewaan umat Islam atas kekejaman Pemerintah Myanmar terhadap Muslim Rohingya. Pemerintah Myanmar dinilai tak peduli terhadap desakan internasional untuk menghentikan pembantaian.

Aksi pembakaran itu sendiri berlangsung tidak lama setelah 15 orang perwakilan Forum Umat Islam (FUI) memasuki Kedubes Myanmar.

Niat FUI menyampaikan langsung aspirasinya kepada Dubes Myanmar, belum terpenuhi. Dubes mengaku berhalangan hadir karena ada rapat ASEAN. Akhirnya, rombongan FUI hanya ditemui staf Dubes.

Seperti diberitakan sebelumnya, menjelang didemo, Kedubes Myanmar menutup aktivitasnya. Tak ada pelayanan publik semisal pengurusan visa, Jumat (3/5/2013) kemarin.

Namun FUI menegaskan akan terus melakukan aksi hingga pemerintah Myanmar memenuhi tuntutan umat Islam, yaitu segera menghentikan tindakan represif terhadap Muslim Myanmar.

Aksi ini diikuti oleh berbagai elemen umat Islam, di antaranya Front Pembela Islam (FPI), Gerakan Reformis Islam (Garis), Kongres Umat Islam Bekasi (KUIB), Ikatan Remaja Islam (Irmais), Front Pemuda Islam Surakarta (FPIS), Brigade Hizbullah, Jama’ah Ansharut Tauhid (JAT) dan elemen Islam lainnya.

Salam-online
Posting : R.E

Muslim Rohingya Dibantai, Keselamatan umat Buddha Indonesia Terancam.!

Selama ini umat Buddha di Indonesia bisa hidup tenang di tengah-tengah umat Islam yang mayoritas. Mereka tidak pernah diganggu oleh umat Islam, mereka bisa cari nafkah dengan tenang, bahkan bisa menjadi politisi dan pejabat dengan tenang.

Untuk itu, Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab menyerukan agar selayaknya umat Buddha di Myanmar jangan mengganggu umat Islam di sana.

“Kita minta kepada umat Buddha di Myanmar jangan coba-coba ganggu umat Islam di sana! Kalau umat Islam terus diganggu di sana, saya khawatir nanti umat Buddha di Indonesia akan diganggu oleh umat Islam,” kata Habib Rizieq Syihab dalam Aksi Solidaritas untuk Muslim Rohingya-Arakan di depan Kedubes Myanmar, Jakarta Pusat, pada Jum’at (3/5/2013).

Umat Islam pada dasarnya tak ingin umat Buddha di negeri ini diganggu, namun jika pembantaian di Myanmar terus berlangsung, tak ada yang bisa menjamin keselamatan umat Buddha di negeri ini.

“Walaupun kita tidak inginkan itu terjadi, walaupun kita tahu Buddha di sini tidak terlibat, tapi saudara siapa yang bisa jamin kalau umat Islam tidak marah, siapa yang bisa jamin kalau umat Islam tidak kejar-kejar mereka?” tegasnya.

Oleh sebab itu, Habib Rizieq Syihab mendesak kepada pemimpin umat Buddha segera mengajak umat Buddha di seluruh dunia menekan umat Buddha di Myanmar menghentikan pembantaian terhadap Muslim Rohingya.

“Untuk itu kita minta kepada pemimpin-pemimpin Buddha yang ada di Indonesia semuanya bersatu untuk menekan Myanmar; stop pembantaian kepada umat Islam. Mereka harus menekan pimpinan-pimpinan Buddha di seluruh dunia untuk turun ke Myanmar. Stop pembantaian umat Islam, kalau mereka tidak mau dibunuh umat Islam di berbagai tempat!” pungkasnya.

Voa-Islam.com
Posting : R.E

Abaikan Desakan Pemerintah Indonesia, Myanmar Menantang Umat Islam.


Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Syihab mengungkapkan pihak pemerintah Myanmar telah mengabaikan desakan pemerintah Indonesia agar segera menghentikan kezaliman terhadap Muslim Rohingya.

Menyikapi hal itu, Forum Umat Islam (FUI) sebagai payung ormas-ormas Islam di Indonesia, sejauh ini memilih berdialog untuk menyelesaikan kasus penindasan Muslim Rohingya. Hal ini dilakukan demi menjaga ketenangan di wilayah ASEAN.

“Perlu saya sampaikan bahwa sikap Forum Umat Islam (FUI) sudah jelas, pertama bahwa kedatangan kita untuk berdialog. Kenapa kita ingin berdialog? Kita ingin duduk bersama, berunding, musyawarah untuk mencari solusi yang terbaik bagi saudara-saudara Muslim Rohingya yang ada di Myanmar. Sekaligus juga menjadi solusi yang terbaik untuk seluruh pihak, sehingga kita bisa menjaga ketenangan, kedaimaian di wilayah ASEAN,” kata Habib Rizieq Syihab dalam orasinya di hadapan ribuan kaum Muslimin, di depan Kedubes Myanmar, di Jl. Agus Salim, Jakarta Pusat, pada Jum’at (3/5/2013).

Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Presiden SBY sudah dua kali bicara di forum Internasional, menyangkut pembantaian terhadap Muslim Rohingya di Myanmar, yakni ketika di forum PBB dan di Singapura. Namun ternyata pemerintah Myanmar tetap tidak peduli dan pembantaian hingga kini tetap berlangsung.

Menurut Habib Rizieq, hal itu berarti pemerintah Myanmar telah menantang bangsa Indonesia dan khususnya menantang umat Islam.

“Berarti presiden kita tidak dipedulikan, berarti suara bangsa Indonesia tidak dipedulikan, berarti Myanmar telah menantang bangsa Indonesia, berarti mereka telah menantang umat Islam,” ujarnya.

Untuk itu, ribuan umat Islam turun ke jalan untuk kembali memberikan tekanan terhadap pemerintah Myanmar agar segera menghentikan pembantaian Muslim Rohingya oleh pengikut Buddha di Arakan.

Namun, jika kali ini pemerintah tak juga peduli, umat Islam di Indonesia akan mengusir Duta Besar Myanmar, menutut kedutaannya di Jakarta bahkan mengusir orang-orang Myanmar di Jakarta.

“Maka itu, kalau kali ini mereka tetap tidak peduli, kita akan dorong, supaya SBY memutuskan hubungan diplomatik dengan Myanmar. Usir Duta Besarnya dari Indonesia, tutup kedutaannya di Jakarta. Kalau SBY tidak mau melakukan itu, kita yang akan usir Duta Besarnya! Siap datang kembali kemari? Siap menutup kedutaan besarnya? Siap mengusir orang-orang Myanmar? Takbir!” tegasnya.

Voa-Islam.com
Posting : R.E

Habib Rizieq : Isu Bom di Kedubes Myanmar, Tak lebih Berita Sensasi.

Dalam orasinya, Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab menegaskan, ada upaya menghalangi aksi solidaritas muslim Rohingya dengan beredarnya isu bom di Kedubes Myanmar. Isu itu tak lebih berita sensasi murahan yang bertujuan untuk membatalkan aksi solidaritas umat Islam Indonesia atas Muslim Myanmar.

“Kami melakukan aksi dengan akhlakul karimah, namun tetap dengan semangat jihad yang berkobar,” tegas Habib.

Seperti diberitakan beberapa media online dan televisi swasta, jelang dilaksanakannnya aksi solidaritas muslim Rohingya di bunderan HI dan dilanjutkan dengan melakukan konvoi menuju Kedubes Myanmar, dimunculkan pemberitaan soal penggerebekan terduga teroris dalam waktu bersamaan, Jumat, 03/05/2013.

DetikNews misalnya memberitakan seputar penggerebekan terduga teroris yang berlangsung di Jalan Bangka II, Kemang, Jakarta Selatan. Diberitakan, polisi telah melakukan penangkapan dua terduga teroris yaitu Zainal alias Asep dan Ovie. Polisi juga menggeledah rumah di Jalan Bangka II F, Kemang, Jakarta Selatan. Dalam penggeledahan itu polisi menyita 5 buah bom pipa siap ledak.

Di hari yang sama, polisi juga melakukan penggrebekan di daerah Bendungan Hilir (Benhil), Jakarta Pusat. "Ada penggrebekan juga di Benhil," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto kepada wartawan. Rikwanto mengatakan, dalam penggrebekan di Benhil, polisi juga menyita sejumlah bahan peledak dan menangkap pelaku diduga terlibat aksi terorisme.

Sangat aneh, jika penggerebekan tersebut, seperti ingin mengkait-kaitkan aksi FUI di depan kedubes Myanmar dengan ditemuinya bom di Jl Bangka dan Benhil.

Yang membuat spesial penangkapan semalam, Kamis (02/05/13) adalah momentumnya yang bertepatan dengan akan dilaksanakannya Aksi Solidaritas Umat Islam terhadap Muslim Rohingya yang dilaksanakan pada Jumat (03/05/13) di Bundaran HI, Jakarta.

Ust Bernard Abdul Djabbar menilai, ada upaya dari pihak keamanan dan Kedubes Myanmar untuk menggagalkan aksi umat Islam.Hal itu dapat terlihat dari gerak cepat Densus 88 dalam menyimpulkan penemuan bahan peledak yang ada kaitannya dengan pemboman Kedutaan Besar (Kedubes) Myanmar. Bernard Abdul Djabbar menanyakan, mengapa jam 10 malam dilakukan penggrebekan, namun tiba-tiba Polisi sudah menetapkan terduga mau melakukan pengeboman Kedubes Myanmar. “Ini janggal,”katanya.

Sementara itu, sehari sebelum aksi, pihak FUI mengaku didatangi Kapolda Metro Jaya guna memfasiltasi pertemuan dengan pihak Kedubes Myanmar. Namun, FUI menolak ajakan itu. Sebab pihak Kedubes hanya membatasi tiga orang perwakilan umat Islam dalam pertemuan, sedangkan FUI ingin datang bersama massa umat Islam.

Voa-Islam.com
Posting : R.E

FPI Tasikmalaya Bantah Merusak Masjid.

Front Pembela Islam (FPI) Tasikmalaya menegaskan tidak terlibat dalam perusakan masjid Ahmadiyah di Tenjowaringin dan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya. Hal ini dikatakan, Ketua FPI Tasikmalaya, Ust.Acep Sopyan, Ahad malam 5 Mei 2013.

"FPI tidak terlibat. Seandainya ada anggota FPI (terlibat) tapi atas nama pribadi, itu hak mereka. Tapi secara organisatoris FPI tidak terlibat," kata Ust.Acep.

Mengenai tudingan Kapolda Jawa Barat yang mengatakan FPI dibalik aksi penyerangan, Ust.Acep mempersilakannya. Namun dia menegaskan, FPI Tasik tidak ikut campur dalam perusakan masjid itu. "Kalau baru dugaan atau tudingan silakan saja. FPI sudah biasa dituding, sudah biasa dikait-kaitkan," kata dia.

Ust.Acep mengatakan, FPI Tasikmalaya sudah maksimal menciptakan kondusifitas di Tasikmalaya. FPI, kata dia, bekerjasama dengan polisi menciptakan kondusifitas di Tasikmalaya.

"Saat ini, FPI sedang enjoy dengan program dakwah di Tenjowaringin," terang dia. Dengan berdakwah, kata dia, sebanyak 700 jemaah Ahmadiyah telah masuk Islam.

Acep menerangkan, Kapolres Tasikmalaya dan Kasat Intel sudah negosiasi dengan pihak Ahmadiyah agar menutup acara pengajian pada Jumat sore, 3 Mei 2013. Namun pada Jumat malam, pihak Ahmadiyah membuka kembali pengajian itu.

"Ahmadiyah ngeyel, kalau ngeyel ya massa bergerak. Tapi jangan kambing hitamkan FPI," tegas Ust.Acep.

Posting : R.E

Habib Rizieq Syihab Lc.MA : Tiba Saatnya SBY Jadi Pria Jantan dan Akhiri Masa Jabatannya dengan Husnul Khatimah

Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhammad Rizieq Syihab mendesak supaya aliran sesat Ahmadiyah supaya dibubarkan. Pernyataan Habib Rizieq ini terkait dengan desakan sejumlah kelompok liberal yang mendesak SBY supaya bertindak tegas menangani Ahmadiyah.

"Betul. SBY harus tegas terhadap Ahmadiyah. Tiba saatnya SBY jadi pria jantan dan akhiri masa jabatannya dengan husnul khatimah," kata Habib Rizieq dalam pesan singkat yang diterima Suara Islam Online, Senin (6/5/2013).

Sebelumnya, terkait insiden pembubaran pengajian Ahmadiyah dan perusakan tempat ibadahnya di Desa Tenjowaringin Kec. Salawu, Tasik Malaya, pada 5 Mei 2013 dan penyegelan tempat ibadah Ahmadiyah di Kelurahan Jatibening Baru, Kec. Pondok Gede, Kota Bekasi, pada 6 Mei 2013, termasuk kasus-kasus Ahmadiyah sebelumnya, Human Right Watch (HRW) dan YLBHI menyerang pemerintah dengan menyebut intoleransi. Bahkan, Isteri Gus Dur, Shinta Nuriyah, minta pemerintah tegas tangani masalah Ahmadiyah dan segera mencabut SKB 3 Menteri karena dinilainya melanggar HAM.

Habib Rizieq menolak jika dikatakan dalam kasus ini terjadi tindakan intoleransi. Sebab selama ini pemerintah telah bertindak "super toleransi kebablasan".

"Ahmadiyah si penoda agama tidak pernah diproses hukum hingga saat ini. Karenanya, segera naikkan status SKB BANCI 3 Menteri tentang Peringatan terhadap Ahmadiyah jadi Keppres Pembubaran dan Pelarangan Ahmadiyah. Kenapa SBY mesti takut?," desaknya. 

Padahal, menurut Habib Rizieq, seluruh dunia Islam sudah melarang Ahmadiyah dan Putusan HAM PBB di Geneva 26 Maret 2009 menyatakan bahwa penodaan agama adalah pelanggaran HAM.

"Jika Ahmadiyah tidak dibubarkan, maka berarti Pemerintah RI sengaja memelihara konflik selamanya. Ahmadiyah telah menodai agama Islam, umat Islam tidak akan diam sampai kapan pun," tegasnya.

Dalam kasus Ahmadiyah ini, lanjut Habib Rizieq, FPI akan tetap konsisten untuk selalu mendukung upaya umat Islam membubarkan Ahmadiyah di seluruh wilayah NKRI. "Karena ini bagian jihad membela Islam," pungkasnya. 


Suara-Islam.Online
Posting : R.E

Senin, 29 April 2013

Setan Gundul Budha Myanmar Harus Diberi Pelajaran Setimpal

Gara-gara perlakukan biadab, keji dan pelanggaran HAM  berat yamg dilakukan Rezim Militer Budha dan dibantu para Setan Gundul (Bhiksu Budha) Myanmar dalam membantai dan melakukan genosida terhadap Umat Islam Rohingya Myanmar, akhirnya darah mayoritas umat Islam Indonesia kembali mendidih menyaksikan saudara Muslimnya diperlakukan keji dan biabad. Untuk menunjukkan solidaritas dalam melawan rezim militer dan para setan gundul Budha Myanmar, ribuan umat Islam Indonesia siap ngerudug Gedung Kedubes Myanmar di Jakarta pada Jum’at (3/5) mendatang.


Demikian kesepakatan dari pertemuan para pimpinan Ormas Islam  di Markas FPI, Petamburan, Jakarta Pusat, Jum’at (19/4). Pertemuan dihadiri para tokoh umat Islam antara lain Habib Muhammad Rizieq Syihab (FPI), Ustad Muhammad al Khathath (FUI), Ustad Abu Jibril (MM) dan Ustad Achmad Michdan (TPM).

“Pada hari Jum’at 3 Mei bakda sholat Jum’at, ribuan umat Islam se Jabodetabek  siap berkumpul di Bundaran HI untuk demo memprotes kekejian rezim militer Myanmar dan yang dimotori para Bhiksu Budha dalam membantai umat Islam Rohingya. Setelah itu ribuan umat Islam akan longmarch ke Kebubes Myanmar yang tak jauh dari Bundaran HI,” tegas Ustad Muhammad al Khathath seusai pertemuan tersebut.

Sedangkan salah seorang peserta pertemuan kepada SI Online menjelaskan, para Setan Gundul (Bhiksu Budha) Myanmar itu memang luar biasa kejamnya. Kalau disini para Setan Gundul itu kelihatannya dermawan dengan suka membantu seperti yang sering ditayangkan sstasiun televisi DAAI milik mereka, itu hanya kamuflase karena mereka sangat minoritas sehingga tak mungkin akan meniru kebiadaban para Setan Gundul Budha Myanmar yang mayoritas.

“Kelakuan para Setan Gundul dimanapun sama, sangat kejam dan bengis terhadap umat Islam, sehingga mereka wajib diberi pelajaran setimpal.  Kalau umat Islam tidak mau dimurtadkan, maka mereka akan melakukan pembantaian massal. Maka jangan sampai umat Islam di Indonesia menjadi minoritas kalau tidak ingin pembantaian Myanmar terjadi disini,” ujarnya.

Dirinya mencontohkan umat Islam minoritas di Filipina Selatan dibantai Katolik mayoritas, umat Islam minoritas di India dibatai Hindu mayoritas, umat Islam minoritas Bosnia yang dibantai Kristen Ortodoks Serbia mayoritas, umat Islam minoritas di China dan Rusia yang dibantai rezim Komunis mayoritas dan dulu umat Islam di Andalusia yang dibantai sampai habis oleh para begundal Katolik Spanyol yang dipimpin Raja Ferdinand dan Ratu Isabela yang sukses membersihkan umat Islam dari bumi Andalusia.

Sementara itu Ketua Umum DPP FPI, Habib Muhammad Rizieq Syihab menegaskan, pembantaian umat Islam Rohingya jelas didukung Rezim Militer Myanmar, meskipun mereka tidak mengakuinya dan berhasil mengelabui PBB.

“Setelah terbitnya UU Anti Muslim Rohingya, Rezim Militer Myanmar melakukan perang pembantaian terhadap umat Islam Rohingnya dengan meminjam tangan para Rahib atau Bhiksu Budha Myanmar. Mereka mengatakan itu konflik horizontal antara Umat Islam Rohingya dan Budha, padahal sesungguhnya pembantaian massal yang didukung rezim militer yang berhasil mengelabui PBB dengan mengatakannya sebagai konflik horisontal biasa,” tegas Habib Rizieq.


Suara-Islam.com
Posting : R.E

Jumat, 26 April 2013

Habib Rizieq Syihab : Selamat jalan Ust.Jefrry sang pejuang

Innaa Lillaahi Wa Innaa Ilaihi Rooji'uun…
Pagi dini hari Jum'at, 15 Jumadil Akhir 1434 H/ 26 April 2013 M, sekitar pukul 02.00 WIB, Ustazd Jefry Al-Buchori yang akrab dipanggil Ustazd Uje, telah wafat di Rumah Sakit Pondok Indah akibat kecelakaan motor tunggal di Jl. Gedung Hijau 7 Pondok Indah menggunakan sepeda motor jenis Kawasaki dengan nomor polisi B 3590 SGQ. Uje meninggal dalam usia 40 tahun.

Menjelang Shubuh Jenazahnya disemayamkan di rumahnya yang beralamat di Perumahan Bukit Mas Narmada 3 Blok I no 11 - REMPOA BINTARO - PESANGGRAHAN - JAKSEL. Jenazah rencananya akan dishalatkan di Masjid Istiqlal setelah shalat Jumat dan akan dimakamkan di Pemakaman Umum Karet Bivak, Pejompongan disamping makam ayahnya.

Almarhum Ustadz Jeffry Al Buchori semasa hidupnya memiliki nama populer Uje (lahir di Jakarta, 12 April 1973) adalah seorang pendakwah atau ustadz yang tampil mengemas bahasa dakwahnya dengan bahasa-bahasa anak muda. Sehingga Ustadz Uje kerap juga dipanggil sebagai Ustadz Gaul.

Sejak kecil almarhum telah mendapat pendidikan Islam yang kuat. Hal ni terbukti saat masih duduk di bangku sekolah kelas 3-5 SD Beliau telah berhasil meraih prestasi sebagai Juara MTQ (Musabaqah Tilawatil Qur’an) sampai tingkat provinsi. Setelah lulus SD, bersama kedua kakaknya, Alm. Ustadz H. Abdullah Riyad dan Ustadz H. Aswan Faisal, melanjutkan studinya di Madrasah Pondok Pesantren Daar Al-Qolam, Gintung, Jayanti.

Ustazd Jefry Bukhori merupakan anak ketiga dari lima bersaudara pasangan Alm. H. Ismail Modal dan Ustadzah Dra. Hj. Tatu Mulyana. Ibunda Ustazd Jefry adalah seorang Ustadzah yang istiqomah dan sejak lama punya hubungan baik dengan Ketua umum Front Pembela Islam (FPI), Habib Muhammad Rizieq Syihab.

Putra tertuanya (kakak kandung Ustazd Uje) yaitu almarhum Ustadz Abdullah Riyadh adalah seorang Da'i Muda yang menjadi Ketua Majelis Syura FPI Mangga Dua saat hidupnya. Melalui beliau Ustazd Uje diajak menjadi anggota dan kader Lembaga Da'wah FPI (LDF) bersama kawan-kawannya para Ustadz Muda di wilayah sekitar Mangga Dua dan Taman Sari - Jakarta Barat. Sahabat satu generasinya di LDF tercatat KH.Zainuddin Ali, KH.Munif Ahmad, Ustazd Babai, Ustazd Abdul Qohar, yang mereka hingga kini adalah pembina LDF.

Hubungan Ustazd Uje dengan seluruh pengurus FPI sangat baik, walau pun beliau tidak lagi aktif di LDF karena kesibukan da'wahnya yang luar biasa. Ustazd Uje adalah termasuk orang yang sangat berjasa mengajak Ustazd Soleh Mahmud yang akrab dipanggil Ustazd Solmed ke jalur da'wahnya di media elektronik. Ustazd Solmed sendiri adalah kader tulen FPI, berawal dari menjadi Laskar FPI hingga menjadi Wasekjen FPI. Kini, Ustazd Solmed pun sibuk sebagaimana sibuknya Ustazd Uje.

Bahkan di hari-hari terakhir ini, Ustazd Uje sedang sibuk menyiapkan kader tulen FPI lainnya ke jalur da'wahnya, seperti Ustazd Kembar Adi dan Alwi serta Ustazd Ujai (Abdurrahman Jailani), dan beberapa Ustadz muda FPI lainnya. Ini menjadi bukti bahwa Ustazd Uje masih punya hubungan emosional yang sangat mendalam dengan FPI.

Kedekatan hubungan Ustazd Uje dengan FPI tentu akan mendorong segenap aktivis FPI yang dekat untuk ikut ambil bagian dalam pemakamannya hari ini, sedang yang jauh untuk turut mendoakannya.

Menurut pencipta lagu dan penyanyi religi Opick salut terhadap Ustadz Jefry Al Buchori. "Dia tidak pernah iri kepada teman-temannya yang sukses, dia (justru) membuka kesempatan teman-temannya untuk maju," ucapnya.

Ucapan Opick dibuktikan oleh Ustadz Solmed. Ustadz Solmed mengatakan, Ustadz Jefry yang membukakan jalan untuk berdakwah di televisi. Ia teringat saat dirinya diajak ke salah satu acara televisi, beberapa tahun lalu. Saat itu, kata Ustadz Solmed, Ustadz Jefry yang menjadi penceramah. Tiba-tiba, dirinya diminta Ustadz Jefry untuk berceramah. "Beliau yang membukakan jalan," ujarnya di rumah duka.

Sehubungan dengan wafatnya almarhum Ustazd Uje, Ketua umum Front Pembela Islam (FPI), Habib Muhammad Rizieq Syihab, menyampaikan rasa duka yang mendalam. Habib Rizieq merasa sangat kehilangan. "Ustazd Jefry Bukhori adalah salah satu kader terbaik FPI yang lahir dari rahim seorang Ustadzah yang Istiqomah. Kami FPI sangat kehilangan, semoga saat ini ruh beliau berada di tempat yang indah dan penuh nikmat di sisi Allah SWT", ucap Habib Rizieq, Jum'at, 15 Jumadil Akhir 1434 H/ 26 April 2013 M.

Semoga Allah SWT menerima segala amal baiknya dan memaafkan semua kekhilafannya, serta menempatkan Almarhum di tempat yang mulia di sisi Allah SWT. Semoga keluarga, sahabat dan jama’ah pengajian yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan oleh Allah SWT. Amiiin.

Habib Rizieq Syihab : SELAMAT JALAN PEJUANG.. DA'WAHMU SELALU TENANG.. MEMBUAT ORANG SENANG.. SEMOGA KAU AKAN MENANG.

www.fpi.or.id
Posting : R.E

500 Laskar FPI mengantar Ust.Jefrry ke Pemakaman

Ribuan orang dari berbagai kalangan mengawal jenazah Ustad Jeffry Al Buchori menuju masjid Istiqlal untuk di salatkan. Tidak ketinggalan salah satu organisasi masyarakat (ormas) dari Front Pembela Islam (FPI) juga mengawal prosesi tersebut.

Laskar dari FPI itu terlihat mengenakan baju koko berwarna putih terlihat mengawal perjalanan jenazah sang Ustad dari mobil ambulance sampai ke dalam masjid Istiqlal.

Habib Hafiz, salah satu anggota FPI mengatakan, pihaknya telah mengawal jenazah Ustad Jefry sejak dari kediaman pribadi sang Ustad di Perumahan Bukit Mas, Jl. Narmada 3 blok I, No.11, Rempoa Bintaro.

"Sejak ada kabar Ustad Uje wafat, kita (FPI) langsung meluncur ke rumah Ustad Uje. Ustad Uje bukan hanya milik FPI saja, tapi milik semua umat muslim," kata Habib Hafiz ketika ditemui di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Kamis (26/4).

Habib Hafiz mengaku telah mengerahkan 500 anggota FPI untuk mengawal pemakaman Ustad yang wafat pada Jumat pagi tadi."Lihat saja nanti masa kami dari FPI berapa jumlahnya, kami bisa perkirakan sekitar 500 orang. Kita akan terus ikuti sampai pemakaman Ustad."

Posting : R.E

Parade FPI Mengawal Jenazah Ust.Uje menuju Masjid Istiqlal.

Setelah disemayamkan di kediamannya, jenazah Ustadz Jeffry Al Buchori tiba di Masjid Istiqlal, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (26/4/2013).

Ustadz Jefri Al Buchori tiba di masjid Istiqlal melalui pintu dari seberang Gereja Katedral pada pukul 10.39 WIB dengan iring-iringan keluarga, kerabat dan teman-temannya.

Terlihat, sebanyak belasan orang ikut memandu keranda jenazah Uje yang ditutup oleh kain berwarna hijau. Kemudian, di depannya seorang lainnya memegang Foto Uje.

Barisan Front Pembela Islam (FPI) pun ikut mengiringi jenazah Uje sambil membuat barikade untuk membuka jalan supaya jenazah cepat sampai di dalam masjid Istiqlal.

"Beri jalan!" ujar seorang anggota FPI sambil menghalau beberapa warga yang mencoba menyaksikan jenazah Uje dari jarak dekat.

Posting : R.E

Laskar FPI Kawal pemakaman Ust.Jefrry

Dalam iring-iringan jenazah Ustadz Jeffry Al Buchori, bukan hanya keluarga, kerabat dan teman saja yang mengiringi, tetapi ada warga dan juga Organisasi Masyarakat (Ormas) Front Pembela Islam (FPI).

Habib Hafiz, seorang anggota laskar yang selalu mengenakan seragam serba putih ini mengatakan pihaknya sudah mengawal Ustadz yang akrab disapa Uje ini dari rumahnya di Perumahan Bukit Rempoa, Bintaro.

"Sejak kabar meninggalnya Uje, kami (FPI) langsung meluncur ke rumahnya," ujar Habib Hafiz di Masjid Istiqlal, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (26/4/2013).

Ketika iring-iringan, memang yang paling santer terlihat yaitu massa dari FPI yang membuat barisan untuk melancarkan pengantaran jenazah ke dalam Masjid.

Habib Hafiz pun menegaskan inisiatif pihaknya mengiringi jenazah Ustadz Gaul ini lantaran Uje adalah milik FPI dan umat Muslim.

"Uje bukan hanya milik FPI saja, tapi milik semua umat muslim," tutur Habib Hafiz.

Posting : R.E

Kamis, 25 April 2013

Seruan Jihad bela Muslim Rohingya

Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh

Sampai hari ini umat Islam rohingya terutama muslim Arakan mengalami penderitaan dan kesengsaraan atas kezholiman dan kebiadaban rezim Myanmar dan orang-orang Budha. Ratusan masjid dan mushola sudah menjadi puing hancur berantakan, jutaan orang mengungsi lari ketakutan. Banyak anak-anak menjadi yatim dan piatu, banyak istri kehilangan suami sekarang telah menjadi janda, banyak mereka berpisah dari keluarga, harta benda mereka habis dirampok, dijarah, rumah mereka dibakar, anak-anak perempuan mereka diperkosa, para pengungsi hidup di bawah tekanan.

Camp-camp pengungsi bagaikan camp tawanan tak bebas bergerak, selalu diawasi, yang berani keluar ditembak mati. 4 juta muslim Rohingya Arakan kini hanya tinggal 700 ribu orang. Kemanakah mereka semua dan dimanakah mereka sekarang?

Manusia-manusia perahu bertebaran di penjuru laut mencari perlindungan mencari suaka termasuk mereka ada di Negeri ini. Mereka ada diAceh, di Medan, di Jember, di Tegal dan ada dimana-mana. Penderitaan mereka semakin parah karena mereka dianggap sebagai manusia-manusia liar, mereka tidak di akui di negerinya sendiri sebagai warganegara Myanmar.

Pemberitaan mereka dimedia tidak banyak di beritakan seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Genocide (pembersihan etnis muslim) telah dilakukan oleh rezim Myanmar dan orang-orang Budha. PBB tak berkutik, semua diam semua bisu semua tutup telinga.

Dimanakah kita kini ya akhilkiroom aina antum al aan ya saudara-saudaraku, akankah kita membiarkan mereka dan mendiamkan mereka, apa kita tidak tergerak untuk menolong dan membantu mereka atau hati kita sudah tertutup dengan kemewaan dunia. Akankah kita biarkan mereka habis dan punah.

Karena itu wahai saudara-saudaraku seiman seaqidah berikan kepedulian kita kepada mereka dengan mengepung kedutaan besar Miyanmar pada aksi FUI (forum Umat Islam) dan KAMRA (Komite Nasional Advokasi untuk Muslim Rohingya-Arakan) yang Insyaallah dilaksanakan pada:

Hari : Jum'at 03-05-2013
Waktu : Pukul 13.30 Wib s/d selesai
Tempat : Kumpul di bunderan Hotel Indonesia (HI) Jakarta lalu longmarch ke Kedutaan Myanmar.

Silahkan membawa bendera atau atribut ormas masing-masing dengan berpakaian putih-putih. Kita serukan jihad untuk saudara-saudara kita muslim Rohingya, menekan dan mengutuk pemerintah Myanmar untuk menghentikan kezhalimannya dan siapkan pundi-pundi rupiah antum semua untuk mengisi kantong-kantong Save Rohingya. AllahuAkbar! AllahuAkbar! AllahuAkbar!

Wassalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh

Bernard Abdul Jabbar
Sekjen KAMRA (Komite Nasional Advokasi untuk Muslim Rohingya-Arakan)

Suara-Islam.com

Posting : R.E

Habib Rizieq Syihab: Solusi Genocide Muslim Rohingya adalah Jihad.!

Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI), Habib Muhammad Rizieq Syihab menegaskan bahwa solusi bagi Muslim Rohingya yang kini ditindas di Myanmar tidak lain, harus dengan berjihad.

Hal ini disampaikan Habib Rizieq Syihab dalam ijtimak Forum Umat Islam (FUI) dalam rangka membahas solidaritas untuk Muslim Rohingya.

“Penyelesaian Rohingya ini kalau tanpa jihad sudah tidak bisa. Mereka sudah sekian puluh tahun ditindas, dibunuh, terjadi genocide. Dan PBB pun mengakui kalau di sana terjadi genocide,” kata Habib Rizieq Syihab di markas syariah FPI, Jum’at (19/4/2013).

Ia mengungkapkan bahwa jumlah penduduk Muslim Rohingya di Myanmar terus berkurang. Hal ini lantaran upaya genocide terus dilakukan terhadap mereka.

“Dari empat juta warga muslim Arakan kini tinggal sekitar delapan ratus ribuan. Yang jadi pengungsi, ada yang dipenjara, dibunuh, diusir. Jadi genocide ini memang berjalan,” ungkapnya.

Maka, bila upaya genocide ini terus dibiarkan Muslim Rohingya akan musnah dari Myanmar.

“Kalau dibiarkan genocide ini akan benar-benar memusnahkan warga Muslim Rohingya. Artinya mereka terhapus dari bumi Myanmar, mereka terusir dan ini terus berlangsung,” imbuhnya.

Oleh sebab itu, Habib Rizieq Syihab menyerukan agar kaum Muslimin di belahan bumi manapun untuk membela Muslim Rohingya.

Sementara kepada kaum Muslimin Rohingya, ia menyerukan agar terus berjihad fi sabilillah.

“Maka itu kita sudah sampaikan kepada tokoh-tokoh mereka, tidak ada jalan lain kecuali saudara-saudara kita di sana harus berjihad,” tandasnya.

Posting : R.E

MUI, FPI dan Ormas Islam se-bogor menolak Miss World 2013

Umat Islam Bogor yang terdiri dari para ulama, para umaro, para aktivis dakwah dari berbagai ormas dan lembaga Islam dengan tegas menyatakan penolakannya atas rencana digelarnya Miss World 2013, baik di Bogor maupun di seluruh wilayah Indonesia.


Para pimpinan ormas Islam itu dalam pernyataan sikapnya, meminta kepada pihak pemerintah, melalui Walikota Bogor, Bupati Bogor, Kapolres Bogor, Gubernur Jawa Barat, Kapolda Jawa Barat, maupun instansi lainnya agar tidak mengijinkan acara Miss World tersebut.

Ulama dan pimpinan ormas juga mengajak kepada seluruh umat Islam dimanapun berada khususnya wilayah Jawa Barat agar segera merapatkan barisan untuk menolak dengan tegas acara Miss World tersebut.

Kaum muslimin dan muslimat khususnya para remaja diserukan untuk memperkuat keimanan dengan tetap berpakaian secara sopan dan Islami, yakni dengan menutup aurat secara sempurna demi terwujudnya masyarakat beriman dan religius di Bogor Bersyariah.“Apabila penolakan dan permohonan kami tidak diindahkan oleh pemerintah sebagai pelindung dan pelayan rakyat, maka kami akan menggerakkan massa. “

Adapun umat Islam Bogor, dan pimpinan ormas Islam yang menyatakan penolakannya terhadap Miss Universe tersebut, diantaranya: Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor, Forum Umat Islam (FUI) Bogor, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Bogor, Persis Bogor, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Bogor, Front Pembela Islam (FPI) Bogor, DPD Muhammadiyah Bogor, DPD Garis Bogor, DPD HASMI Bogor, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Bogor, Bulan Sabit Merah Bogor, Fos Armi Bogor dan ormas/lembaga Islam lainnya.

Seperti diketahui, Miss World 2013 akan digelar pada 28 September 2013 mendatang di Sentul International Convention Center (SICC) Bogor Jawa Barat. Umat Islam Bogor sangat keberatan dengan diadakannya acara tersebut. Event internasional tersebut dinilai dapat merusak moral dan tata nilai budaya kehidupan masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim.

Miss World adalah kontes kecantikan yang dimulai di Inggris sejak tahun 1951 sebagai festival kontes bikini untuk menghormati pakaian renang yang baru diperkenalkan pada saat itu, tetapi disebut "Miss World" oleh media ketika itu. Dan sejak itulah Miss World digelar setiap tahun di berbagai negara. Dalam rangkaian acaranya, para wanita peserta Miss World diwajibkan untuk memakai bikini untuk mengumbar auratnya, sehingga semua peserta tidak bisa tidak harus melewati fase tersebut dan harus rela menampakkan aurat-auratnya.

Miss World sangat bertentangan dengan ajaran Islam yang mewajibkan pemeluknya untuk menutup aurat. Adanya acara tersebut sangat melecehkan harkat, martabat dan harga diri kehormatan wanita karena mengumbar auratnya di depan umum.

Posting : R.E