Senin, 18 Februari 2013

FPI Solo : Pemerintah Harus Bubarkan Densus 88..!!!

Front Pembela Islam Solo meminta pemerintah segera membubarkan pasukan Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri, karena mereka telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat dan bertindak brutal dalam menangani kasus terorisme.

"Densus 88 harus dibubarkan, karena di dalam negara sudah diatur undang-undang cara menangkap orang untuk proses hukum," kata Ketua FPI Solo, Khoirul Rus Suparjo, saat dihubungi di Solo, Senin.

Menurut dia, tindakan Densus terlalu brutal, tidak tranparan, karena orang yang baru terduga teroris saja sudah bisa langsung ditembak mati.
"Densus itu, menangkap seseorang tanpa prosedural yang benar. Siapa yang berani mengadili Densus yang menembak orang hingga mati itu," katanya.
Pada undang-undang negara sudah jelas aturannya, yakni mereka yang ditangkap harus melalui prosedur yang benar tidak boleh disiksa dan membunuh.

Ia menilai dengan adanya Densus justru akan menciptakan teroris-teroris baru di Indonesia. Hal ini berawal peristiwa dari Bom Bali beberapa tahun lalu, yang kemudian adanya pesanan asing. Densus kemudian diduga hingga sekarang banyak agenda yang direkayasa dengan membentuk opini.
Selain itu, pihaknya juga meminta pemerintah agar mencabut UU pembiayaan terorisme, karena hal itu dalam pasal-pasal sudah jelas karena umat Islam akan diteroriskan semua.

"Kami mencatat ada banyak pelanggaran dilakukan Densus. Ada sekitar tujuh orang yang tewas hingga sekarang tidak tahu-menahu. Mereka bukan termasuk teroris yang dituduhkan," kata Khoirul.
Sekretaris tim advokasi "The Islamic Study And Action Center" (ISAC) Solo, Endro Sudarsono, menjelaskan, pihaknya mendukung wacana dibubarkan Densus 88 Antiteror Mabes Polri, karena sejak dibentuknya pasukan itu, tindakannya selalu tidak manusiawi dan terjadi pelanggaran HAM berat.
Pihaknya berharap pemerintah termasuk Komisi III DPR RI untuk mewujudkan bahwa pasukan Densus 88 segera dievaluasi kinerjanya dan dibubarkan, karena programnya asing yang justru akan menurunkan repotasi bangsa.

"Densus itu, kadang belum tahu dia siapa, langsung ditangkapi dan dianiaya. Bahkan, mereka baru tersangka teroris langsung dibunuh," katanya.
Menurut dia, tindakan pembunuhan tanpa putusan pengadilan merupakan pelanggaran HAM berat. Sehingga, pihaknya menilai jika Densus dibuabarkan tidak ada lagi eksekusi mati di lapangan.
Kendati demikian, pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang anggota keluarganya ditangkap atau disiksa atau ditembak oleh Densus segera diinformasikan ke publik atau lembaga Islam agar diketahui kebenarannya.

Jumat, 15 Februari 2013

Laskar FPI Sempat Cekcok dengan Orang yang Mengaku Polisi

Aksi sweeping yang dilakukan Front Pembela Islam (FPI) Bandung Raya sempat diwarnai cekcok antara laskar dengan orang yang mengaku polisi. Itu terjadi saat FPI melakukan sweeping ke rumah di Jalan Soekarno-Hatta.

Cekcok di halaman rumah itu bermula ketika laskar FPI meminta penjelasan pada pria yang mengaku pemilik rumah. Sebab di rumah itu ditemukan beberapa botol miras.

Saat pemilik rumah terus diberondong pertanyaan laskar, pria itu tiba-tiba pria berbicara dengan nada tinggi. "Hey, anda yang sopa dong," katanya.

"Siapa kamu?" tanya salah seorang laskar dengan nada tinggi. Pria yang memakai jaket hitam itu lalu mengaku polisi. Perbedatan sengit terjadi. Bahkan FPI menyebut pria itu sebagai backing sang pemilik rumah.

Mereka kemudian dilerai polisi berpakaian preman. Pria yang mengaku polisi sebagai polisi itu lalu pergi dari lokasi. Laskar lalu kembali memberondong sang pemilik rumah dengan pertanyaan.

Untuk menghindari cekcok panjang, polisi kemudian meminta semuanya dijelaskan di Mapolsek Babakan Ciparay yang kebetulan dekat dari lokasi.

Beberapa orang yang ada di dalam rumah kemudian dimintai keterangan di mapolsek. Sebanyak 13 wanita berpakaian seksi, beberapa botol miras, serta beberapa ekor ayam dibawa ke mapolsek untuk didata.

Wali Laskar FPI Bandung Raya Andri Ridwan berharap polisi menindak tegas orang yang mengaku polisi itu jika ia terbukti sebagai polisi.

"Dia ngakunya polisi, tapi enggak tahu dari polsek, polres, atau polda. Kita berharap orang itu ditindak, apalagi para pelaku maksiat," tegasnya.

Hb.Rizieq Syihab Sang Presiden Syariah

Habib Muhammad Rizieq Syihab bin Husein Shihab (Pimpinan Front Pembela Islam:FPI) lahir di Jakarta 24 Agustus 1965, ayahnya bernama Sayyid Husein Syihab (alm), dan ibunya bernama Syarifah Sidah Al-Attas. Rumahnya terletak di Jl. Petamburan III No. 83, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Di ujung gang rumahnya terdapat sebuah took/warung usaha minyak wangi dan perlengkapan shalat kepunyaan Habib Rizieq.
Ayahnya Sayyid Husein (alm) bersama kawan-kawannya pada tahun 1937 mendirikan PAI atau Pandu Arab Indonesia. Sebuah perkumpulan kepanduan yang didirikan orang Indonesia berketurunan Arab yang berada di Jakarta, yang selanjutnya menjadi PII atau Pandu Islam Indonesia. Di dalam diri Habib Rizieq Syihab mengalir darah Arab dan juga Betawi, status sosial beliau juga sebagai keturunan Habib dan mengaku sebagai keturunan ke-38 Nabi Muhammad SAW. Sebutan lain dari Habib adalah Sayyid. Sayyid (jamak dari Sadah) adalah kata yang berasal dari bahasa arab, yang artinya tuan. Sharif (jamak dari Sharaf) yang artinya dihormati adalah sinonim dari Sayyid. Sayyid adalah gelar dan tertuju kepada seseorang atau kelompok. Gelar ini identik untuk laki-laki, untuk perempuan adalah Sayyidah atau Syarifah. Sayyid tertuju kepada orang arab, khususnya yang mengklaim sebagai keturunan Nabi Muhammad melalui cuu Beliau, Husein (anak dari Fatimah Az-Zahrah dan Ali bin Thalib).
Beliau menikah pada 11 September 1987 dengan Syarifah Fadhlun yang masih berasal dari keluarga dan kalangan Habib. Dari hasil pernikahannya, Beliau dikarunia lima orang anak : Rufaidah Shihab, Humairah Shihab, Zulfa Shihab, Najwa Shihab, dan Mumtaz Shihab. Kelima anaknya disekolahkan di Jami’at Khair, dan juga didatangkan guru privat (ilmu agama dan umum).
Selain berjualan minyak wangi dan perlengkapan shalat, Habib Rizieq juga berdakwah dan mengajar di Jami’at Khair. Di rumahnya setiap malam Jum’at diadakan pengajian yang dimulai dari pukul 17.30 sampai 20.30, wirid yang dilafadzkan adalah Wirid al-Lathif dan Ratib Al-Haddad. Dua macam wirid ini populer di kalangan tarekat Haddadiyah , yang namanya diambil dari Sayyid atau Habib Abdullah al-Haddad, yang dinisbahkan kepada Imam Alawi bin Ubaidillah putra Imam Ahmad al-Muhajir yang dipandang sebagai founding father kaum Hadhrami, kelompok Sayyid yang berasal dari Hadramaut, Yaman Selatan. Tarekat yang dianut oleh para Habaib adalah tarekat Alawiyyin/Alawiyyah, yang berasal dari kata Ba Lawi yaitu suatu marga yang berasal Sayyid Muhammad bin Alawi. Tarekat ini berbeda dengan tarekat lain pada umumnya, perbedaan itu dapat dilihat dari praktiknya yang tidak menekankan segi riyadhah (olah rohani) dan kezuhudan melainkan lebih menekankan kepada amal, akhlak, dan beberapa wirid serta dzikir ringan.
Dari perspektif sejarah, kelompok Sayyid yang sekarang ada di Indonesia berasal dari Hadramaut. Hadramaut adalah salah satu provinsi di Yaman Selatan. Pada tahun 1885, orang Hadramaut yang berada di Indonesia berjumlah 20.000 orang, 10.888 berada di Jawa dan Madura, dan 9.613 berada di pulau lain. Tahun 1905, orang Hadramaut bertambah menjadi 30.000 orang. 19.148 berada di Jawa dan Madura, dan 10.440 berada di pulau lain. Menjelang tahun 1934, sekitar 20 sampai 30 persen orang Hadramaut menetap di Hindia Belanda (Indonesia), Afrika Utara, dan negara-negara laut merah. Orang Hadramaut umumnya tinggal di sekitar pantai, kota-kota besar seperti Batavia (Jakarta), Pekalongan, Semarang, dan Surabaya serta Palembang.

Riwayat Pendidikan
Pendidikannya sekolahnya dimulai di SDN 1 Petamburan, SMP 40 Pejompongan, SMP Kristen Bethel Petamburan Jakarta, SMAN 4 Gambir, dan SMA Islamic Village (Tangerang) sampai pada tahun 1982. Kemudian tahun 1983 kuliah di LIPIA selama setahun kemudian Habib mendapat beasiswa dari OKI untuk melanjutkan studi S1 di King Saud University, jurusan Dirasah Islamiyah, Fakultas Tarbiyah. Tahun 1990 Habib Rizieq berhasil menyelesaikan studinya dan sempat mengajar di sebuah SLA di Riyadh selama 1 tahun lalu kembali ke Indonesia pada tahun 1992. Beliau juga sempat melanjutkan studi program Master (S2) di Universitas Anta Bangsa, Malaysia namun hanya sampai 1 tahun dan Beliau kembali ke Indonesia untuk melanjutkan dakwahnya.

Karier Habib Rizieq Syihab
Selain mengisi pengajian-pengajian, Habib Rizieq juga pernah menjabat sebagai Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Jami’at Khair sampai tahun 1996. Walaupun sudah tidak menjabat sebagai kepala sekolah, Beliau masih aktif mengajar di sekolah tersebut sebagai guru bidang fiqih atau ushul fiqh. Pengalaman organisasinya dimulai ketika Beliau menjadi anggota Jami’at Khair, ormas berbasis keturunan Arab dan Habib. Habib Rizieq juga pernah menjabat Dewan Syari’at BPRS At-Taqwa, Tangerang. Sebelum menjadi Ketua FPI, beliau pernah menjadi pimpinan atau pembina sejumlah majlis ta’lim se-Jabodetabek lalu dari mulai berdirinya FPI (tahun 1998) sampai 2002 menjabat sebagai Ketua Umum FPI, dan dari 2003 sampai sekarang menjabat sebagai Ketua Majelis Tanfidzi FPI.

Peran Habib Rizieq Dalam Tubuh FPI
FPI merupakan sebuah organisasi yang memiliki struktur. Adanya struktur menunjukkan bahwa hubungan antara satu bagian dengan bagian lainnya merupakan suatu ikatan atas-bawah secara hierarkis. Relasi atas-bawah itu berlangsung dalam sistem komando, dengan posisi puncak ditempati oleh Habib Rizieq. Selain sebagai pusat komando, Habib Rizieq juga merupakan sebagai pusat wacana. Ide dan gagasan yang berkembang dalam tubuh FPI berasal dari Habib Rizieq. Bagi kalangan pengikut FPI, buku Dialog Amar Ma’ruf Nahi Munkar bisa dikatakan sebagai kitab suci bagi kalangan pengikut FPI.
Posisi Habib Rizieq di posisi puncak komando dan wacana semakin kuat, hal ini dikarenakan adanya pencitraan positif terhadap dirinya dari para pengikut FPI tanpa disadari oleh diri Habib Rizieq sendiri. Pencitraan positif ini juga dikolerasikan dengan keimanan, pengetahuan, dan keberanian. Konsistensi (istiqamah) adalah refleksi keimanan; karya tulis, pendidikan tinggi, dan kedalaman ilmu adalah bukti keilmuan; tak gentar menghadapi tantangan dan resiko walau harus masuk penjara adalah bukti keberanian. Di mata pengikutnya, Habib Rizieq memiliki semua sifat dan citra positif ini.
Dalam kehidupan sehari-hari Habib Rizieq hidup sangat sederhana. Hal ini dapat dilihat dari rumah Beliau yang kecil dan berada di gang kecil, itu pun masih mengontrak. Mobil yang Beliau gunakan pun masih kredit atau cicilan, padahal Beliau sangat mungkin untuk hidup secara kaya dan mewah dari jaringan social dan posisi yang Beliau pegang. Namun semua itu ditolak oleh Habib Rizieq untuk menikmati itu semua dan lebih memilih hidup apa adanya sambil terus berjuang.
Pilihan hidup ini membuat dan mempertahankan kedekatan jarak sosial Habib Rizieq dengan para pengikutnya sehingga Beliau tetap berada dalam kelas sosial budaya dengan para pendukungnya. Dengan kata lain, pilihan Beliau untuk tetap hidup apa adanya menjaga Habib Rizieq berada dalam akar budaya dan sosial para pengikutnya.
Pencitraan positif ini telah menjadi bagian dari alat reproduksi pengaruhnya. Kenyataan lain yang membuat menguatnya citra positif Habib Rizieq di kalangan pengikutnya adalah adanya kedekatan Habib Rizieq dengan beberapa tokoh politik, pejabat, dan militer. Ada kebanggan di hati para pengikutnya ketika mereka tahu bahwa Habib Rizieq mempunyai relasi dengan Jendral Wiranto, Mayjen Jaja Suparman, Irjen Noegroho Djayusman, dan beberapa pejabat tinggi negara. Kebanggan ini telah memperkuat wibawa dan pengaruh Habib Rizieq.
Relasi kuasa di FPI terpusat pada satu orang atau satu tokoh, yaitu Habib Rizieq. Jika seseorang membicarakan FPI berarti orang tersebut juga sedang membicarakan Habib Rizieq, jika seseorang membicarakan Habib Rizieq berarti orang tersebut juga sedang membicarakan FPI. FPI merupakan transformasi dari Habib Rizieq, bisa dikatakan bahwa Habib Rizieq adalah FPI.
"Mohon Maaf Bila Ada kekurangan dan Kesalahan Informasi atas Biography Beliau''

Kamis, 14 Februari 2013

Habib Rizieq: Valentine’s Day Tradisi Orang Miskin Kasih Sayang

Euphoria Valentine’s Day yang digembar-gemborkan oleh tradisi barat dengan kedok hari kasih sayang ternyata telah menyebar luas dipenjuru dunia tidak terkecuali di Indonesia yang sangat suka dengan hal berbau barat, seolah bila tidak ikut budaya barat maka dianggap tidak modern. Banyak generasi muda ikut sibuk terhanyut dengan budaya ini. Apakah dengan ikut merayakan valentine, lalu kita menjadi orang barat? Padahal dalam tradisi ini, kita tidak ada kepentingan sama sekali, bahkan terkesan bodoh mengikuti suatu budaya yang tidak jelas asal-usulnya dan merugikan umat Islam.  
Harusnya kita lebih memahami, Valentine’s Day bukanlah hari pembuktian cinta, atau hari kasih sayang karena justru pada hari ini lah kebanyakan manusia yang mengatakan mereka melakukan aktivitas seperti free seks, zina, dan lainnya atas nama cinta, sedang menodai arti cinta itu sendiri. Bagaimana mungkin cinta diartikan hanya sebuah pemuasan nafsu belaka? Pemenuhan kebutuhan biologis saja? Dan bagaimana mungkin atas nama cinta semuanya boleh dan legal untuk dilakukan.

Berikut ini jawaban Habib Rizieq Syihab atas pertanyaan seorang mahasiswi UIN terkait Valentine’s Day :

1. Apa pandangan Habib tentang valentine?

Valentine tradisi kafir yang tidak baik dan tidak boleh ditiru atau diikuti oleh umat Islam, karena Valentine bukan sekedar hari kasih sayang, bahkan hari sex bebas atas nama kasih sayang. Fakta dalam praktek perayaannya seperti itu. Camkan !

Bicara tentang kasih sayang, lucu sekali dirayakan setahun sekali ??!! Itu tradisi orang yang miskin kasih sayang, sehingga stress mencari kasih sayang.

Ada pun dalam Islam, tiada hari tanpa kasih sayang, karena Islam adalah agama kasih sayang. Umat Islam tidak pernah kekurangan kasih sayang, karena mereka memiliki Allah SWT sebagai Tuhan Yang Maha Penyayang, dan Nabi SAW yang diutus untuk menebar kasih sayang, serta agama yang berintikan kasih sayang, dan juga memiliki saudara sesama muslim yang wajib saling memberi kasih sayang setiap saat. Jadi, umat Islam itu tidak miskin kasih sayang.

2. Jika benar valentine adalah syiar agama nasrani, bagaimana seharusnya kita bersikap?

Setahu saya Valentine itu bukan Syiar Nashrani, tapi produk Freemasonry. Nashrani tidak mengajarkan free sex, tapi Freemasonry yang mengkampanyekan free sex. Freemasonry merusak semua umat beragama. Freemasonry adalah Dedengkotnya LIBERAL. Dengan demikian jelas bahwa merayakan Valentine bagi umat Islam hukumnya HARAM.

3. Sebagai generasi muda yang memiliki keingintahuan dan mencoba berbagai macam tradisi valentine, seperti memberi bunga atau coklat untuk orang yang dikasihi?

Sebagai generasi muda Islam, wajib selektif dalam berinteraksi dengan budaya atau tradisi apa pun. Jika bertentangan dengan Islam wajib ditolak, bukan dicoba !

4. Isu selanjutnya adalah valentine dapat mengikis jiwa nasionalis generasi muda karena dianggap sebagai budaya barat yang merugikan, bagaimana tanggapan Habib tentang hal tersebut? bukan kah kita bangsa yang dapat menerima perbedaan mengingat kita sendiri adalah bangsa yang terbentuk dari berbagai macam suku bangsa?

Valentine itu bukan hanya dapat mengikis jiwa kebangsaan, tapi juga mengikis aqidah dan merusak akhlaq. Valentine sebagai hari free sex atas nama kasih sayang adalah merupakan penyimpangan, bukan perbedaan, karena mana ada agama yang menghalalkan free sex ??!!  Kita toleransi terhadap perbedaan, tapi harus tegas terhadap penyimpangan, sehingga Valentine wajib ditolak oleh semua agama dan segenap anak bangsa Indonesia.

Sumber : www.fpi.or.id

Rabu, 13 Februari 2013

Bedah Buku "WAWASAN KEBANGSAAN MENUJU NKRI BERSYARIAH"

Meski dalam keadaan kurang sehat, ketua umum Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab menyempatkan hadir dalam acara bedah buku Wawasan Kebangsaan Menuju NKRI Bersyariah. Buku yang dibedah tersebut merupakan tulisan beliau sendiri yang belum lama diterbitkan. Acara bedah buku tersebut diselenggarakan oleh Dapur Da'i Nusantara (DA'INA) dan DKM Masjid Baiturrahman dan berlangsung pada hari Ahad (10/2/2013) lalu di aula masjid Baiturrahman, Jakarta Selatan.

Dalam sambutannya, Habib Rizieq mengakui almarhum Pak Natsir sebagai salah satu tokoh bangsa yang mempengaruhi pemikirannya dalam berjuang menegakkan Syariat Islam. "Ada beberapa tokoh yang menjadi inspirasi bagi saya, almarhum Pak Natsir pendiri Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), walaupun tidak bertemu langsung namun tulisan-tulisan beliau menjadi santapan rutin bagi saya," ujar Habib.

"Selain almarhum Pak Natsir, almarhum Pak Husein Umar juga banyak menginspirasi saya, saya sering berdiskusi dengan beliau seputar wawasan kebangsaan. Dan tidak lupa, ketika "nyantren" di Salemba, saya juga sering dijenguk oleh almarhum Pak Hartono Marjono, dalam setiap pertemuan kita selalu diskusi tentang perjuangan syariah di Indonesia," cerita ketua umum FPI ini.

Habib Rizieq awalnya ragu dalam menulis tentang wawasan kebangsaan. "Semula saya tidak berani menulis tentang wawasan kebangsaan karena ini sesuatu yang sensitif, karena membahas seputar pancasila, UUD 45, bisa jadi menjadi salah persepsi bahkan bisa fitnah. Tapi banyak kawan-kawan yang mendorong agar isi ceramah dan diskusi tentang wawasan kebangsaan ini diwujudkan menjadi buku" katanya.

”Buku ini merupakan kumpulan tulisan dan pandangan-pandangan saya tentang berbagai hal mengenai Wawasan Kebangsaan yang pernah dimuat dalam tabloid Suara Islam. Atas dorongan beberapa teman-teman, seperti KH. Abdul Hamid Baidowi, KH. Muhammad al Khaththath, pak Munarman, pak Aru Syeif Assadullah dan lain-lain, kumpulan ceramah saya itu kemudian dituliskan dan dimuat di Suara Islam. Sesudah itu, karena sudah cukup banyak dan berbagai pertimbangan, lantas diterbitkan menjadi buku oleh Suara Islam Pers." tambah Habib.

Diakhir sambutannya, Habib Rizieq berharap dari acara bedah buku tersebut akan ada kritik saran yang membangun serta muncul ide dan pemikiran yang bisa menjadi bahan untuk menyempurnakan buku ini pada terbitan berikutnya.


Sumber : Suara islam.com

Habib Rizieq Luncurkan Buku Wawasan Kebangsaan Versi Islam

Dapur Da'i Nusantara (Da’ina) bekerjasama dengan Masjid Baiturrahman menggelar bedah buku "Wawasan Kebangsaan Menuju NKRI Bersyariah", karya Habib Rizieq Syihab,  Ahad, 10 Pebruari 2013 di Masjid Baiturrahman, Jakarta Selatan. Buku tulisan Ketua Umum FPI  itu memang menarik untuk dikaji, karena secara terminologi dan sudut pandangnya, buku itu berbeda dengan buku-buku tentang kebangsaan, keindonesiaan, NKRI, Pancasila, demokrasi maupun UUD 1945 selama ini.

Habib Rizieq Syihab meski dalam keadaan kurang sehat, menyempatkan hadir dalam acara tersebut dan memberikan  sambutan pengantar.

”Buku ini merupakan kumpulan tulisan dan pandangan-pandangan saya tentang berbagai hal mengenai Wawasan Kebangsaan yang pernah dimuat dalam tabloid Suara Islam. Dulu saya sering berdiskusi dengan almarhum Hussein Umar (Ketua Umum Dewan Da’wah-waktu itu). Dari diskusi itu, saya ceramah tentang Liberalisme, NKRI, dan berbagai isu tentang Wawasan Kebangsaan. Atas dorongan beberapa teman-teman, seperti Pak Munarman, Pak Aru Syeif, Ustadz Al-Khaththath, ceramah saya itu kemudian dituliskan dan dimuat di Suara Islam. Sesudah itu, karena sudah cukup banyak, lantas diterbitkan menjadi buku oleh Suara Islam Pers," ungkap Habib Rizieq.

Habib kemudian berharap dari acara bedah buku ini  akan muncul ide dan pemikiran yang bisa menjadi bahan untuk menyempurnakan buku ini pada terbitan berikutnya. Seusai memberi sambutan pengantar, Habib minta maaf tidak bisa mengikuiti acara sampai selesai karena harus berobat.

Acara yang dimoderatori Ketua Umum Da’ina, Masrur Anhar itu berlanjut dengan pembahasan buku. Hadir sebagai pembahas, Syarifin Maloko, SH, MM, (mubaligh, mantan anggota DPRD Jakarta), Habib Muhsin al-Attas (Ketua DPP FPI), dan Muhammad al-Khaththath (Sekjen FUI). Hakim Mahkamah Konstitusi, Dr. Hamdan Zoelva, yang direncanakan ikut membedah buku, berhalangan hadir.

Dalam pandangan Syarifin Maloko, kehidupan di Indonesia saat ini lebih dikuasai dan didikte asing, termasuk legislasi atau pembuatan undang-undang. Syarifin mengkritik pemerintahan SBY yang banyak dilanda korupsi dan inefisiensi. Lebih menukik, Syarifin yang pernah dipenjarakan Orde Baru menyoroti kehidupan umat Islam yang terkotak. “Terutama dibidang politik, tidak kompak dan mudah diadu domba”, ujarnya.

Pembahas berikutnya Habib Muhsin Al-Attas menegaskan bahwa kemerdekaan Indonesia adalah ahsil perjuangan umat Islam. “NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) adalah ide cemerlang Mohammad Natsir melalui Mosi Integral”, ujarnya.

Habib Muhsin lantas  menguraikan sosok Habib Rizieq yang digambarkan mempunyai stamina juang luar biasa dalam memimpin Front Pembela Islam. 

“Habib Rizieq identik dengan FPI dan sebaliknya”, ujar Habib Muhsin yang juga menjadi salah satu Ketua FPI. Habib Muhsin menceritakan kemauan kuat Habib Rizieq dalam menegakkan ajaran Islam, meskipun pada masa-masa awal pendidikan Habib, pernah sekolah di SD dan SMP Bethel, Tanah Abang.

Habib Muhsin kemudian menjelaskan keterkaitan FPI dengan kehidupan politik di Indonesia. “Sampai saat ini masih menjadi kajian serius, apakah FPI akan membentuk partai politik atau tidak”, ujar Habib Muhsin. Dijelaskan, di dalam masyarakat berkembang perbedaan pendapat antara berjuang di dalam sistem atau di luar sistem.

Sementara M. Al-Khaththath (Sekjen FUI) sebagai pembahas terakhir menegaskan bahwa buku Habib Rizieq ini sangat penting dan sangat diperlukan bagi generasi muda Islam saat ini.

“Buku ini memberikan kita pandangan Islami tentang berbagai hal terkait Wawasan Kebangsaan yang selama ini didominasi pandangan-pandangan liberal. Buku ini bisa disebut Wawasan Kebangsaan Versi Islam”, ujar M. Al-Khaththath.

Sekjen FUI itu menjelaskan berbagai pertarungan nilai-nilai liberal dan Islam dalam masyarakat Indonesia saat ini. Termasuk upaya-upaya penggantian istilah-istilah bernuansa Islami. Misalnya sekarang digalakkan istilah parlemen, menggantikan MPR/DPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat, atau Dewan Perwakilan Rakyat).

Al-Khaththath menguraikan panjang lebar dinamika mensosialisasikan Syariat Islam  dalam kehidupan masyarakat, termasuk bagaimana mengusung Capres Syariah. ”Beberapa elemen dan ormas Islam sudah oke, seperti MMI, GARIS, tinggal menunggu yang lain menyusul,” ujarnya.

Sesusainya pemaparan pembahas, giliran peserta memberi tanggapan dan masukan. Sekitar 500-an hadirin yang memenuhi aula Masjid Baiturrahman berebut ingin menyampaikan aspirasi,  pendapat, usulan, dan masukan. Suasana terasa seru ketika peserta bersemangat  menyampaikan  pertanyaan dan harapan-harapan, yang sesekali diiringi dengan gema takbir, “Allahu Akbar”.

Acara kemudian ditutup menjelang Dzuhur. Moderator Masrur dari Da’ina menegaskan acara-acara serupa dalam kaitan sosialisasi Syariat Islam akan terus digelar di berbagai tempat di masa-masa mendatang. 




Sumber : Suara-islam.com

Utusan Muslim Rohingya Kunjungi Markaz Besar FPI: Ajak Umat Islam Berjihad

Belum lama ini, Senin (11/2) Presiden Rohingya Solidarity Organization DR. Muhammad Yunus mengunjungi markaz Front Pembela Islam (FPI) di Petamburan III, Jakarta. Utusan muslim Rohingya itu diterima langsung oleh Ketua Umum FPI Habib Rizieq Syihab yang didampingi Sekjen Forum Umat Islam (FUI) KH. Muhammad Al-Khaththath, dan sejumlah pimpinan ormas Islam, diantaranya Ustadz Abu Jibril, KH. Ahmad Cholil Ridwan (Ponpes Al Husnayain), Ustadz Abu Haris (HASI), Jose Rizal (Mer-C) dan para jurnalis muslim yang tergabung dalam JITU (Jurnalis Islam Bersatu).

Di depan pimpinan ormas Islam, Dr. Muhammad Yunus  menceritakan ihwal kronologi dan perkembangan terkini Muslim Rohingya di Arakan, Myanmar. Hingga kini, pembunuhan demi pembunuhan masih berlangsung di Arakan tanpa tahu kapan bisa berhenti. Sekitar 100.000 rumah milik muslim Rohingya yang dibakar oleh pihak Budha.

“Sekarang ini sudah tidak ada lagi muslim di Arakan. Mereka semua habis dibantai. 2000 orang muslim Rohingya tewas tiap bulan,” tandas Presiden Rohingya Solidarity Organization DR. Muhammad Yunus.
Data jumlah dua ribu orang yang meninggal itu ada pihak muslim, baik yang masih berada di dalam Rohingya maupun di pengungsian. Bahkan sekitar 2000 muslim Rohingya juga meninggal di tahanan . “Ada sekitar 2000 org sedang ditahan. Sampai saat ini tidak diberi makan hingga meninggal,” katanya.
Yunus mencatat, ada 50.000 lebih pengungsi yang hijrah ke Bangladesh, Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Rinciannya ada 17 camp pengungsi yang dipusatkan di Arakan. Kini, pedesaan-pedesaan di Rohingya sudah dikepung oleh tentara Myanmar dan budha fanatik. Orang-orang muslim sudah tidak bisa lagi keluar rumah, bahkan untuk makan sekalipun.

“Oleh sebab itu banyak yang meninggal dunia karena kurang makanan dan obat-obatan. Banyak saudara-saudara kita dari negara muslim membantu, tapi mereka tidak bisa berbuat banyak karena pihak Budha menghalang-halangi,” akunya.

Pihak Budha bahkan mengancam NGO yang mengirimkan bantuan. DR. Muhammad Yunus mengatakan banyak sumbangan dari Palang Merah tidak sampai ke tangan mereka. Bahkan bantuan diberikan kepada pengungsi palsu. “Keadaan di Rohingya sangat menyedihkan, Partai Budha di Myanmar menghalangi bantuan. Pemerintah Myanmar tidak melakukan apa-apa,” tandasnya.
Valery Amos dari Perserikatan Bangsa-bangsa pung menyatakan keprihatinannya atas muslim Rohingnya di Arakan. Pemerintah Bangladesh secara diam-diam juga memberi bantuan kepada pengungsi.  Di Thailand, sekitar 1000 pengungsi sempat mendapat bantuan, tapi tidak berlangsung lama, hanya 6 bulan saja. Dan pengungsi itu telah dideportasi ke Myanmar.

“Banyak warga Muslim Arakan yang ambil resiko, untuk kabur ke Malaysia untuk mendapatkan bantuan. Tapi tak sedikit kapal yang mereka tumpangi tenggelam, karena kelebihan muatan,’ ujar Yunus.
Lebih lanjut Muhammad Yunus menceritakan, ada kelompok liberal yang memberi bantuan di Arakan, tapi bantuan itu disunat. Yang menyedihkan lagi, di perbatasan Thailand, terjadi praktek human trafficking. Setelah ditangkap, lalu dipulangkan kembali ke Myanmar.
“Cara yang paling efektif untuk membantu Muslim Rohingya adalah memberikan bantuan secara langsung ke pengungsi di kamp pengungsian. Atau melalui person to person utusan Muslim Arakan yang tinggal di Malaysia.”

Ajak Jihad
Apa yang bisa dilakukan oleh umat Islam di Indonesia untuk membantu penderitaan Muslim Rohingya di Myanmar? Muhammad Yunus berharap, tetap dilakukan penggalangan bantuan kemanusiaan dalam bentuk obat-obatan, makanan, dan tempat tinggal. Selanjutnya, upaya diplomasi politik negara-negara islam  untuk menekan pemerintah Myanmar, dan tak kalah penting adalah adanya gerakan jihad di Myanmar. “Jihad sangat mungkin di Arakan. Semoga Allah menolong kita,” ungkap Yunus.
Dikatakan Jose Rizal dari Mer-C, sebetulnya sudah ada gerakan jihad disana, tapi jumlahnya sangat sedikit. Itulah sebabnya perlu dukungan dari kaum muslimin dimana pun berada. Kita tentu mengharapkan, ada sinergis dari faksi-faksi di Myanmar, karena ini memang sangat diharapkan pihak musuh untuk memecah belah persatuan umat Islam.

Jumat, 08 Februari 2013

FPI Datangi KPK, Tuntut Bupati Sula Segera Diperiksa

Puluhan aktivis islam dari Maluku yang tergabung dari Gerakan Masyarakat Peduli Aqidah (GEMPA), dan Front Pembela Islam (FPI) melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung KPK, Jum'at (8/2).

Aksi ini guna melaporkan Bupati Sula Maluku Ahmad Hidayat, dimana dugaan pembangunan Proyek Rp. 2,167 miliar, dimana bangunan Masjid sampai saat ini masih amburadul dan menjadi sarang babi hutan.

Terlihat Habib Seleon dari FPI dalam aksi ini melaporkan dugaan penyelewengan dana pembangunan masjid ke Dumas KPK.

Dalam orasinya disampaikan bahwa, menolak Bupati Sula Maluku yang bermasalah dengan kasus korupsi Masjid, pada Selasa (15/1).

Aksi Damai Gabungan Masyarakat Anti Korupsi ini sempat menutup satu ruas jalan dari arah Menteng menuju Mampang Prapatan. Serta Polisi dari unsur Brimob, Polsek dan Polres terlihat berjaga dan mengantisipasi kemungkinan keos.

Dalam aksinya, mereka membawa spanduk yang juga mengecam Gubernur Kalimantan Tengah Teras Narang, sambil bersholawat dan memakikan takbir. Selain itu, pendemo juga meminta KPK serius dalam penyidikan kasus korupsi.

Aksi puluhan aktivis dan mahasiswa islam asal Maluku ini berjalan tertib dan damai di depan gedung KPK. Sementara, pendemo juga mengancam akan kembali lagi berdemo untuk menuntut proses hukum atas laporan mereka. Selanjutnya mereka membubarkan diri dengan tertib.

Selasa, 05 Februari 2013

Demokrasi = Democrazy

Sehubungan banyaknya umat Islam yang tertipu dan terjebak dalam perangkap Demokrasi, maka penulis melihat perlu adanya langkah konkrit untuk menelanjangi Demokrasi dan mengaraknya keliling dunia. Banyak orang bicara demokrasi, padahal dia tidak tahu apa itu demokrasi. Banyak tokoh mengaku demokrat sejati, padahal dia tidak paham jati diri seorang demokrat murni. Banyak pihak mengklaim berjuang menciptakan suasana demokratis, padahal dia sendiri bingung mendefinisikan suasana demokratis.

Fakta membuktikan bahwa demokrasi telah menciptakan kehancuran di banyak negeri. Demokrasi telah menciptakan sistem korup di seantero dunia. Demokrasi telah menebarkan persaingan dan perebutan kekuasaan. Demokrasi telah memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa di berbagai negara. Demokrasi adalah monster yang telah melahirkan diktator-diktator kelas dunia. Begitulah demokrasi, dimana-mana menciptakan kebingungan dan kesemrawutan, bahkan kegilaan. Itulah sebabnya, kini Demokrasi diplesetkan menjadi Democrazy.

DEMOCRAZY SISTEM
Democrazy Voting. Di negara Democrazy, “monyet” boleh jadi Presiden asal disetujui suara terbanyak. Homosex dan Lesbi boleh kawin resmi asal disetujui suara terbanyak. Ganja dan Narkoba boleh diperjual-belikan asal disetujui suara terbanyak. Agama boleh dihina dan dinodai asal disetujui suara terbanyak. Apa saja boleh, termasuk mengaku sebagai Nabi atau Malaikat, bahkan sebagai Tuhan sekali pun, asal disetujui suara terbanyak.
Democrazy Politik. Dengan dalih persamaan hak dan kewajiban, suara Ulama dan suara pelacur sama, suara cendikiawan dan suara si pandir sama, suara pejuang dan suara pecundang sama, suara pahlawan dan suara bajingan sama. Dan dengan dalih musyawarah, yang halal bisa diharamkan dan yang haram bisa dihalalkan.
Democrazy Kebhinnekaan. Atas nama kebhinnekaan, aliran sesat di-anggap kebebasan beragama, penodaan agama dianggap hak berekspresi, penyelewengan dianggap perbedaan, kejahatan pemikiran disebut kegenitan pemikiran, dan pemurtadan dikatagorikan sebagai pilihan beragama. Sebaliknya, membela agama dengan tegas dianggap radikalisme, menjalankan ajaran agama dengan istiqomah disebut puritanisme, berjihad di jalan Allah SWT divonis terorisme.

DEMOCRAZY EKONOMI
Democrazy Kesenjangan. Di negeri democrazy sosialis, konon katanya pajak rendah tapi cari uang sulit. Di negeri democrazy kapitalis, konon katanya cari uang mudah tapi pajak selangit. Di Indonesia yang konon katanya ikut-ikutan berdemocrazy ria, kenyataannya cari uang susah dan pajak menggigit, serta cari kerja payah dan pajak pahit. Namun yang pasti di semua negara democrazy, sosialis mau pun kapitalis, yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin.
Democrazy Pemiskinan. Indonesia negara agraris dengan tanah yang sangat subur, tapi anehnya wortel, kentang dan sayuran serta buah-buahan import. Indonesia negara maritim dengan lautan yang luas, tapi anehnya garam dan ikan pun import. Indonesia punya gas dan minyak bumi serta minyak langit (sawit) yang melimpah ruah, tapi anehnya rak-yat harus membayar mahal untuk mendapatkannya. Akhirnya, rakyat Indonesia dipaksa menjadi tikus yang mati kelaparan di lumbung padi.

DEMOCRAZY HUKUM
Democrazy Keadilan. Di Arab koruptor dipotong tangan, dan di China koruptor dipotong kepala, sedang di Indonesia koruptor dipotong masa tahanan. Di Jepang menteri salah mundur, sedang di Indonesia menteri biar salah asal pantang mundur. Wong Cilik terpaksa mencuri dijebloskan ke bui, sedang Koruptor serakah merampok negara dijadikan ATM pribadi. Pencuri dua buah coklat diadili dan pencuri sebuah semangka dipenjara, sedang perampok uang rakyat dan negara trilyunan rupiah tenang-tenang saja di “istana”.
Democrazy Diskriminasi. Di Indonesia Ulama Istiqomah dicurigai, sedang Pejabat Korup dilayani. Pesantren digeledah, sedang Diskotik dijaga. Masjid diawasi, sedang markas aliran sesat dilindungi. Jika anggota Ormas Islam bersalah maka itu mutlak kesalahan organisasi, sedang jika anggota Partai Politik atau Pejabat Pemerintah bersalah maka itu sekedar kesalahan oknum. Jika massa suatu Ormas Islam Menghancurkan botol minuman keras maka divonis anarkis dan dituntut untuk dibubarkan. Sedang jika massa suatu Partai Politik membakar kantor Bupati, merusak gedung DPRD, bahkan membunuh ketua DPRD, maka dinilai hanya sebagai dinamika democrazy.

DEMOCRAZY SOSIAL BUDAYA
Democrazy gaya hidup. Kini di Indonesia mulai ada gerakan yang menilai Polygami sebagai sesuatu yang menjijikkan, sedang perselingkuhan dijadikan gaya hidup. Pejabat berpolygami di-pecat dari jabatannya, sedang pejabat selingkuh tidak ada sanksi. Wanita berusia 12 tahun tapi sudah menstruasi (bali-ghoh / dewasa) menikah jadi masalah, sehingga Komnas HAM Anak pun turun tangan teriak-teriak seantero negeri, sedang banyak wanita lain yang seusia ramai-ramai jadi pelacur tak dipermasalahkan, bahkan bungkam seribu baha-sa.
Democrazy adat dan tradisi. Perempuan berjilbab dinilai meresahkan, sedang perempuan telanjang dijadikan adat yang menyenangkan. Kyai polygami membuat presiden marah-marah, sedang pejabat berzina Presiden tenang saja. Tradisi rakyat membela yang benar berubah menjadi membela yang bayar. Tradisi merendahkan pelacur dengan istilah hina seperti “cabo” dan “lonte”, diubah menjadi “tradisi” memuliakan pelacuran sebagai “pekerjaan” dengan istilah pekerja sex komersial (PSK). Jika pelacur sudah disebut “pekerja sex komersial”, nanti jangan-jangan isteri disebut “pekerja sex non komer-sial”.
Democrazy seni dan budaya. Masyarakat yang belum berbusana mestinya dibusanakan, dan yang belum berpendidikan mestinya dididik, sehingga yang belum berperadaban menjadi berperadaban. Nyatanya, di Indonesia masyarakat tanpa busana dijaga agar tetap tak berbusana, dan yang belum berpendidikan dijaga agar tetap tidak terdidik, dengan dalih “pelestarian budaya” dan “menjaga kebhinnekaan”. Ada Bupati di Purwakarta – Jawa Barat buat patung dengan dalih da’wah mengikuti cara Walisongo. Padahal, Walisongo meng-gunakan seni untuk membawa umat dari alam pewayangan kepada alam Islam, sedang Sang Bupati membawa umat dari alam Islam kepada alam pewayangan. Ada lagi serombongan seniman yang mempropagandakan foto bugil sebagai karya seni.

DEMOCRAZY TRANSNASIONAL
Democrazy transnasional. Di dunia internasional, jika Amerika Serikat dan sekutunya menyerang negeri Islam, maka itu adalah kebenaran, sedang jika umat Islam berjuang membela diri me-lakukan perlawanan maka itu adalah suatu kesalahan. Tatkala Obama berteriak akan membunuh Usamah maka itu adalah kebijakan, sedang tatkala Usamah berteriak akan membunuh Obama maka itu adalah kejahatan. Kebiadaban AS di Iraq dan Afghanistan, Israel di Palestina, China di Xinjiang, India di Kashmir, Rusia di Chechnya,Thailand di Patani, Philipina di Mindanau, Myanmar di Rohingya, itu semua disebut upaya melindungi keselamatan negara, bahkan dunia, sedang saat pejuang muslim melakukan perlawanan terhadap kebiadaban mereka di negeri-negeri tersebut, semuanya disebut teroris.

AYO, TINGGALKAN DEMOCRAZY
Setelah pemaparan di atas, maka pantaskah seorang muslim mengadopsi sistem yang sudah edan dan gila tersebut? Layakkah seorang muslim menggandrungi dan mengidolakan sistem rusak dan bejat macam itu? Patutkah seorang muslim menjual dirinya kepada sistem super jahiliyah yang telah terbukti kebobrokannya?
Oleh karena itulah, penulis mengajak dan menyerukan segenap umat Islam : Ayo, telanjangi dan arak keliling dunia kebobrokan Democrazy. Ayo, kasih tahu rakyat di semua lapisan masyarakat tentang bejat dan bahayanya Democrazy. Ayo, jauhkan umat Islam dari kezaliman Democrazy. Ayo, jadikan Democrazy sebagai sesuatu yang menjijikkan. Ayo, tinggalkan Democrazy !
                                                  
ALLAHU AKBAR ! ALLAHU AKBAR ! ALLAHU AKBAR !
Penulis: Habib Muhammad Rizieq Syihab, MA

Minggu, 03 Februari 2013

ARTI KATA "MUSIBAH"

Kata "musibah" berasal dari bahasa Arab yang berarti setiap kejadian yang tidak disukai. Dalam kamus besar bahasa Indonesia disebutkan bahwa musibah ialah kejadian / peristiwa menyedihkan yang menimpa. Dalam hadits riwayat Bukhari rhm dan Muslim rhm dinyatakan sabda Rasulullah SAW yang menyebutkan sejumlah jenis musibah, antara lain: rasa lelah, sakit, resah, sedih, derita, galau, hingga tertusuk sebuah duri sekali pun.

Kata "Musibah" di dalam Al-Qur'an disebut secara eksplisit sebanyak sepuluh kali, yaitu : QS.2.Al-Baqarah : 156, QS.3.Aali 'Imraan : 165, QS.4.An-Nisaa : 62 dan 72, QS.5.Al-Maa-idah : 106, QS.9.At-Taubah : 50, QS.28.Al-Qashash : 47, QS.57.Al-Hadiid : 22, QS.42.Asy-Syuura : 30 dan QS.64.At-Taghaabun : 11. Sedang secara implisit sangat banyak sekali.
SEBAB MUSIBAH
Sebab terjadinya suatu musibah ada dua macam : Pertama, sebab rasional yaitu sebab yang bisa terdeteksi dengan indera jasmani dan mudah dicerna secara rasional. Sebab macam ini seperti longsor akibat penggundulan hutan, banjir akibat buang sampah sembarangan, kering akibat habisnya lahan serapan air, kebakaran hutan akibat buang rokok atau membuat api sembarangan di hutan saat musim kemarau, dan sebagainya. Sebab macam inilah yang telah diinformasikan Allah SWT melalui firman-Nya dalam QS.30.Ar-Ruum: 41 yang terjemahannya: "Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)."
Kedua, sebab supra rasional yaitu sebab yang hanya terdeteksi dengan indera rohani dan tidak mudah dirasionalisasikan. Sebab macam ini seperti musibah yang datang akibat merajalelanya kemunkaran, kedurhakaan, kedurjanaan, kezaliman, ketidak-adilan, kesewenangan, dan aneka perbuatan ma'siat lainnya. Sebab macam inilah yang telah diinformasikan Allah SWT melalui firman-Nya dalam QS.28.Al-Qashash: 59 yang terjemahannya: "Dan tidak adalah Tuhanmu membinasakan kota-kota, sebelum Dia mengutus di ibukota itu seorang rasul yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka; dan tidak pernah (pula) Kami membinasakan kota-kota; kecuali penduduknya dalam keadaan melakukan kezaliman."
Sebab macam pertama diterima oleh semua orang, baik mu'min mau pun kafir, karena dengan mudah bisa dicerna oleh akal dan dideteksi oleh indera jasmani siapa pun. Secara ilmu pengetahuan modern pun mudah dibuktikan. Sedang sebab macam kedua hanya diyakini dan diterima oleh orang yang beriman saja. Tanpa iman sulit orang untuk mempercayainya, karena tidak sembarang akal bisa mencernanya dan tidak sembarang indera dapat mendeteksinya, serta ilmu pengetahuan modern pun sering tidak bisa mengurainya.
BERKAH DAN MUSIBAH
Orang beriman pasti percaya dengan janji dan ancaman Allah SWT. Dalam QS.7.Al-A'raf : 96, Allah SWT menyatakan janji dan ancaman-Nya berkaitan dengan perilaku manusia yang bisa mengundang keberkahan mau pun musibah, yang terjemahannya sebagai berikut: "Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya."
Jadi, janji Allah SWT jelas dan ancaman-Nya juga tegas. Barangsiapa beriman dan bertaqwa maka berarti mengundang berkah. Dan barangsiapa inkar dan ma'siat maka berarti mengundang musibah.  Iman dan Taqwa itu adalah kunci keberkahan di dunia dan akhirat. Sedang inkar dan ma'siat itu adalah kunci musibah di dunia mau pun akhirat.
Segala keberkahan datang dari Allah SWT, dan segala musibah datang sebagai akibat dari perbuatan manusia sendiri. Dalam QS.4.An-Nisaa' : 79, Allah SWT berfirman: "Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja yang menimpamu maka dari (kesalahan) dirimu sendiri."
Itu pun sudah banyak kesalahan yang dimaafkan oleh Allah SWT, sehingga dengan rahmat-Nya banyak azab tidak diturunkannya. Dalam QS.42.Asy-Syuuraa : 30, Allah SWT berfirman: "Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)."
Selain ayat-ayat Al-Qur'an di atas yang mengaitkan ma'siat dengan musibah, banyak sekali Hadits Nabi SAW yang menerangkan tentang kaitan musibah dengan aneka kemunkaran dan kema'siatan. Semua keterangan Rasulullah SAW sangat gamblang dan jelas, mudah dipahami oleh siapa pun yang memiliki iman dan taqwa kepada Allah SWT.
MUSIBAH KAPAN DAN DIMANA SAJA
Musibah bisa datang kapan saja tanpa diduga, pagi dan siang mau pun malam, sebagaimana Allah SWT nyatakan dalam QS.7.Al-A'raf : 97-99, yang terjemahannya sebagai berikut: "Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur ?
Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalahan naik ketika mereka sedang bermain ? Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga) ? Tiada yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi."
Dan musibah bisa terjadi dimana saja dan dengan cara bagaimana pun, juga tanpa diduga, sebagaimana Allah SWT berfirman dalam QS.16.An-Nahl : 45-47 yang terjemahannya sebagai berikut: "Maka apakah orang-orang yang membuat makar yang jahat itu, merasa aman (dari bencana) ditenggelamkannya bumi oleh Allah bersama mereka, atau datangnya azab kepada mereka dari tempat yang tidak mereka sadari, atau Allah mengazab mereka di waktu mereka dalam perjalanan, maka sekali-kali mereka tidak dapat menolak (azab itu), atau Allah mengazab mereka dengan berangsur-angsur (sampai binasa). Maka sesungguhnya Tuhanmu adalah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."
Dan musibah pun bisa datang dalam aneka bentuk dan jenis, pun tanpa dikira, sebagaimana Allah SWT berfirman dalam QS.29. Al-'Ankabuut: 40, yang terjemahannya sebagai berikut: "Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil, dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri."
MUSIBAH DAN UMAT TERDAHULU
Dalam hadits riwayat Abu Daud rhm yang bersumber dari Ibnu Mas'ud ra, bahwa Nabi SAW mengabarkan: "Sesungguhnya awal mula masuknya kekurangan (terjadinya kesalahan) ke dalam Bani Israil adalah dahulu seseorang (yang baik) bertemu dengan orang lain (yang berbuat buruk) seraya berkata :"Hei orang ini, takutlah kepada Allah ! Dan tinggalkanlah apa yang kamu lakukan, sesungguhnya itu tidak halal bagimu !" Kemudian keesokan harinya dia (bertemu lagi dengan orang itu), namun tidak lagi ia melarangnya, bahkan dia justru menjadi teman makan, minum dan duduknya. Maka tatkala mereka lakukan yang demikian itu, Allah SWT pun mencap (menghitamkan) hati sebagian mereka (yang baik) dengan sebab sebagian mereka (yang buruk)."
Selanjutnya, Nabi SAW membacakan firman Allah SWT dalam QS.5.Al-Maa-idah : 78-79, tentang nasib umat terdahulu akibat dari kemunkarannya, yang terjemahan firman-Nya SWT sebagai berikut: "Telah dilaknati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu."
Setelah itu, Rasulullah SAW bersabda kembali: "Sungguh, Demi Allah, hendaknya engkau benar-benar menyerukan yang ma'ruf dan benar-benar mencegah yang munkar, serta sungguh-sungguh menentang tangan-tangan orang zalim, dengan benar-benar mengembalikannya ke jalan yang Haq, dan benar-benar menjaganya di jalan yang Haq."
HAKIKAT MUSIBAH
Hakikat Musibah ada tiga macam, yaitu : Pertama, Musibah sebagai UJIAN, yaitu musibah yang menimpa orang-orang beriman yang soleh. Musibah tersebut untuk menguji iman dan keyakinannya kepada Allah SWT. Jika dia hadapi tetap dengan Syukur dan Sabar, maka ujian tersebut akan menjadi pensuci diri dan pengangkat derajatnya di sisi Allah SWT. Setiap orang beriman pasti akan diuji oleh Allah SWT sebagaimana firman-Nya dalam QS.29. Al-'Ankabut: 2, yang terjemahannya : "Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi ?"
Kedua, Musibah sebagai PERINGATAN, yaitu musibah yang menimpa orang-orang baik tapi terkadang masih suka lalai. Musibah tersebut sebagai peringatan agar dia tidak lagi lalai, sehingga kembali ke jalan yang semestinya. Ini yang difirmankan Allah SWT dalam QS.30.Ar-Ruum : 41 yang terjemahannya: "... supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)."
Jika dia sadar dan insaf serta tetap sabar, maka musibah tersebut bisa menjadi penghapus kesalahan dan pengampun dosanya. Setiap musibah yang menimpa seorang muslim memang bisa menghapus kesalahannya, sebagaimana hadits muttafaqun 'alaihi yang diriwayatkan Bukhari rhm dan Muslim yang bersumber dari Abu Sa'id Al-Khudri ra dan Abu Hurairah ra, bahwa Nabi SAW bersabda: "Tidaklah seorang muslim ditimpa musibah berupa lelah, sakit, keresahan, kesedihan, penderitaan, kegalauan, hingga sebuah duri menusuknya, melainkan Allah menghapus dengannya (musibah tersebut) daripada kesalahan-kesalahannya."
Ketiga, Musibah sebagai AZAB, yaitu musibah yang menimpa orang-orang durhaka seperti orang kafir, musyrik, murtad, fasiq, munafiq, zalim dan Ahli Ma'siat. Musibah tersebut adalah siksa yang didahulukan di dunia, dan azab akhirat yang disiapkan jauh lebih pedih lagi. Firman Allah SWT dalam QS.39.Az-Zumar : 26 menyatakan: "Maka Allah merasakan kepada mereka kehinaan pada kehidupan dunia. Dan sesungguhnya azab pada hari akhirat lebih besar kalau mereka mengetahui."
Pada hakikatnya, macam musibah yang menimpa suatu negeri sama dengan macam musibah yang menimpa orang per orang. Artinya, jika musibah menimpa suatu negeri yang penduduknya beriman dan bertaqwa, maka musibah itu adalah UJIAN. Sedang musibah yang menimpa suatu negeri muslim yang terkadang masih lalai dari kewajiban, maka musibah itu adalah PERINGATAN. Ada pun musibah yang menimpa suatu negeri kafir atau negeri yang bergelimang dengan ma'siat dan kezaliman, maka bisa dipastikan bahwa musibah itu adalah AZAB. Na'udzu billaahi min dzaalik.
MUSIBAH ITU UMUM
Terlepas dari Hakikat Musibah yang bisa berupa Ujian dan Peringatan mau pun Azab, maka yang jelas musibah jika datang bersifat umum. Artinya, jika musibah datang maka semua pihak akan terkena, baik yang soleh mau pun tidak, bahkan bayi tidak berdosa pun ikut terkena menjadi korban. Itulah karenanya Allah SWT telah beri peringatan dalam QS.8.Al-Anfaal : 25 melalui firman-Nya yang terjemahannya: "Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaannya."
Dan dalam kitab Misykaatul Mashoobiih juz 3 bab 22 pasal 2 Hadits ke-5.147 bersumber dari 'Umairoh Al-Kindiy ra bahwa Rasulullah SAW bersabda : "Sesungguhnya Allah SWT tidak mengazab umumnya manusia hanya karena perbuatan khusus sebagian mereka, sehingga mereka melihat kemunkaran di tengah mereka dan mereka mampu untuk menentangnya, namun mereka tidak menentangnya. Jika sudah demikian yang mereka perbuat maka Allah mengazab yang umum dan khusus dari mereka."
Lalu dalam Musnad Imam Ahmad dan Jami' Imam At-Tirmidzi serta Sunan Ibnu Majah diriwayatkan sebuah hadits bahwa Abu Bakar Ash-Shiddiq ra pernah berkata : "Wahai manusia, sesungguhnya engkau sekalian membaca ayat ini dan engkau menta'wilkannya bertentangan dengan ta'wil yang sebenarnya - lalu ia membaca QS.5.Al-Maa-idah: 195 ("Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu. Tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk") - Sesungguhnya aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya manusia jika mereka melihat orang yang berbuat  zalim dan tidak mencegahnya, maka sudah dekat Allah meratakan mereka semua dengan siksa dari-Nya."
KESOLEHAN PRIBADI TIDAK CEGAH MUSIBAH
Sebuah hadits muttafaqun 'alaihi yang diriwayatkan Bukhari rhm dan Muslim rhm yang bersumber dari Ummul Mu'minin, Zainab binti Jahsy ra, menceritakan tentang berita akan datangnya bahaya bagi umat manusia, lalu Zainab ra bertanya kepada Nabi SAW: "Wahai Rasulullah, mungkinkah kami binasa padahal di tengah-tengah kami masih ada orang-orang yang soleh ?" Rasulullah SAW pun menjawab: "Ya, apabila kebejatan sudah merajalela."
Dalam kitab Misykaatul Mashoobiih juz 3 bab 22 pasal 3 Hadits ke-5.152 bersumber dari Jabir bin Abdullah ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Allah 'Azza wa Jalla mewahyukan kepada Jibril as : "Goncangkanlah kota ini dan kota itu bersama penghuninya !" Jibril as pun berkata : "Wahai Tuhanku, sesungguhnya di tengah-tengah mereka ada hamba-Mu si fulan yang tidak pernah ma'siat kepada-Mu sesaat pun juga." Rasulullah SAW melanjutkan: "Allah berfirman : "Sesungguhnya wajahnya (si hamba yang soleh itu) tidak pernah berubah terhadap-Ku (tidak marah melihat kema'siatan) sesaat pun juga."
Dua hadits di atas dengan secara gamblang dan jelas menerangkan bahwa kesalehan pribadi tidak akan mampu mencegah datangnya musibah, jika kesalehan pribadi tersebut tidak mampu mencegah kemunkaran dan kema'siatan sehingga merajalela.
HISBAH CEGAH MUSIBAH
Hisbah adalah Amar Ma'ruf Nahi Munkar, yaitu menyerukan kema'rufan dan mencegah kemunkaran. Hisbah merupakan Pintu Gerbang Keberuntungan dan Ciri umat yang terbaik serta Sendi Pembangunan Akhlaq Sholihah (QS.3.Aali 'Imraan : 104, 110 dan 114). Hisbah juga merupakan Tugas Mulia Para Nabi (QS.7.Al-A'raaf : 157), Penyebab Turunnya Rahmat (QS.9.At-Taubah : 71), Sifat Mu'min (QS.22.Al-Hajj : 41), dan Kewajiban dari Allah SWT (QS.31.Luqmaan : 17).
Dalam hadits banyak disebutkan tentang peran Hisbah sebagai jalan keselamatan dari musibah, antara lain: Pertama, dalam Jami' Imam At-Tirmidzi rhm, kitab Al-Fitan, Bab Amar Ma'ruf Nahi Munkar, hadits ke-9, bersumber dari Hudzaifah ibnul Yaman ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Demi yang jiwaku ada di tangan (kekuasaan) -Nya, hendaklah engkau sungguh-sungguh menyerukan kema'rufan dan mencegah kemunkaran, atau niscaya Allah akan benar-benar mengirim atasmu sekalian siksa dari-Nya. Kemudian engkau berdoa kepada-Nya dan Dia tidak mengabulkannya."
Kedua, dalam kitab Al-Fathur Robbani yang merupakan susunan sistematis dari Musnad Imam Ahmad juz 19 hal 177 ada sebuah Hadits Qudsi yang diriwayatkan oleh Siti Aisyah ra, bahwa Nabi SAW bersabda: "Wahai manusia, sesungguhnya Allah 'Azza wa Jalla berfirman: "Serulanlah kema'rufan dan cegahlah kemunkaran, sebelum engkau semua berdoa kepada-Ku namun Aku tidak mengabulkannya, dan sebelum engkau semua meminta kepada-Ku namun Aku tidak memberikannya, serta sebelum engkau semua mohon pertolongan-Ku namun Aku tidak menolong engkau sekalian."
JAKARTA, MA'SIAT DAN MUSIBAH
Cap Jakarta sebagai Serambi Ma'siat Indonesia tampaknya bukan sekedar tuduhan tanpa bukti. Aneka macam kemunkaran di Jakarta dengan mudah didapatkan, karena disuguhkan secara frontal, demonstratif dan tanpa punya rasa malu. Tentu saja, bukan maksud tulisan ini untuk memojokkan Pemda DKI Jakarta, tapi untuk menyadarkan mereka dan kita semua agar ke depan tidak mengulangi kesalahan serupa.
Di malam tahun baru 2013 M, Jakarta menyuguhkan FESTIVAL MA'SIAT di sepanjang Jalan Protokol Sudirman - Thamrin hingga Istana dan Monas sebagai jantung ibu kota. Belasan panggung hiburan yang sarat dengan kemunkaran ditampilkan atas nama "PESTA RAKYAT". Pesta kembang api yang bernilai milyaran rupiah dipertontonkan sahut menyahut selama berjam-jam mulai dari tengah malam hingga pagi dini hari. Hujan yang mengguyur Jakarta tidak dipedulikan, pejabat dan rakyat yang mengaku beragama "Islam" basah-basahan hanya untuk memeriahkan Tahun Baru Masehi yang merupakan satu rangkaian dengan peringatan Natal.
Ironis ! Untuk sebuah peringatan Maulid Nabi SAW yang menutup jalan raya biasa, terkadang hanya menutup sebuah jalan MHT, sering dipersulit dan selalu dikecam berbagai pihak dengan dalih mengganggu lalu lintas warga. Bahkan mulai ada usulan konyol "Fatwa MUI DKI" untuk melarang itu semua. Tapi, menutup jalan raya protokol utama, jantung ibu kota Jakarta, untuk pesta ma'siat, didukung dan dibesar-besarkan, bahkan dibiayai Pemda DKI Jakarta di bawah pimpinan Jokowi - Ahok. Dan semua media ikut mempromosikan serta mempublikasikan Festival Ma'siat tersebut secara nasional. Luar Biasa !!!
Kini, setelah "langit" diserang kembang api Jokowi - Ahok, maka langit pun menyerang balik dengan curah hujan yang merendam, bahkan hampir menenggelamkan seluruh ibu kota. Bayangkan jika "Langit" menyerang balik dengan kembang api serupa. Bersyukurlah, serangan balik "Langit" hanya berupa hujan yang mengakibatkan banjir. Musibah banjir telah mengakibatkan sejumlah nyawa melayang, harta benda banyak musnah, kerugian ada di seluruh penjuru Jakarta. Jokowi - Ahok telah membeli musibah dengan ma'siat,   itulah prestasi 100 hari pertama kinerja mereka.
Orang tak beriman akan menampik keterkaitan musibah banjir Jakarta dengan kema'siatan yang ada di Jakarta itu sendiri, apalagi jika dikaitkan dengan kema'siatan Jokowi - Ahok sebagai pemimpinnya. Mereka menganggap hal tersebut mengada-ada atau sudah dipolitisasi. Namun bagi orang yang beriman, Ahok yang non muslim menjadi pemimpin umat Islam Jakarta sudah merupakan ma'siat besar, sekaligus sudah menjadi musibah tersendiri. Ke depan entah musibah apa lagi yang akan diundang. Wallaahu A'lam.
ALLAH SWT TIDAK ZHALIM
Kenapa dan bagaimana serta apa pun jenis musibah yang menimpa siapa pun, maka yang jelas Allah SWT tidak zalim. Allah SWT Maha Adil dan Maha Arif lagi Maha Bijaksana. Dalam QS.9. At-Taubah : 70 dan QS.29.Al-'Ankabuut: 40 serta QS.30.Ar-Ruum : 30, Allah SWT menyatakan yang terjemahannya: "Maka Allah sekali-kali tidak berlaku zalim kepada mereka, akan tetapi merekalah yang berlaku zalim kepada diri sendiri”.
Semoga Allah SWT senantiasa memaafkan segala kesalahan kita dan mengampuni segala dosa kita. Semoga musibah yang kita terima selama ini merupakan ujian, sekurangnya merupakan peringatan, dan bukan azab yang didahulukan. Semoga ke depan kita semua dijadikan Allah SWT sebagai hamba-hambanya yang beriman dan bertaqwa. Aamiiin.
Penulis: Habib Muhammad Rizieq Syihab, MA


Sumber : Suara-Islam.COM

KEKUATAN AKIDAH KEMENANGAN YANG SEBENARNYA

Bila iman sudah meresap di dalam hati mereka, yang dihadapan mereka hanya indahnya surga, walau mereka masih didunia. Segala godaan dan ujian dunia mereka hempaskan, mereka buang jauh jauh godaan tersebut. Mereka tidak menimbang faktor dunia sebagai penentu langkah perjuangannya, dan mereka tidak mundur dan tidak berbalik melihat jumlah pasukan yang tidak imbang, atau bahkan karena disebabkan kurangnya dan habisnya logistik, mereka tidak lari kebelakang, mereka tidak memikirkan kepentingan pribadi mereka sendiri, mereka bersatu kala ancaman datang kepada mereka. Mereka hanya ada satu harapan yaitu mereka ingin masuk surga.

Bangunan Islam tegak pertama kali melalui usaha Rasul yang mulia, dimulai dengan masuknya manusia pilihan ke dalam dinul Islam satu demi satu, lalu mereka dihadapkan hidup di atas panasnya bara ujian dan di atas situasi yang sangat sulit. Dihadapannya batu penggiling yang menggiling dan melumat urat syaraf, dalam hidup dan nafas mereka. Mereka hidup di atas penderitaan dan kesulitan. Melalui situasi seperti inilah tergembleng mental elemen elemen pertama yang kuat yang menjadi penopang bagi tegaknya bangunan Islam yang pertama

Rasul sebagai pemimpin dakwah tegak berdiri menyeru manusia agar meyakini tauhid, tauhid dengan segala jenisnya. Dia mendidik dan menggembleng para pengikutnya bukan dengan cara teori dan kajian belaka, tapi mendidik dan menggembleng mereka meyakini prinsip tauhid secara amal melalui berbagai kejadian dan peristiwa. Dimana kejadian dan peristiwa yang mereka hadapi itulah yang menjadi ajang untuk membuktikan keyakinan mereka terhadap prinsip tauhid. Tak mungkin bagi generasi pertama yang menjadi sentral berhimpunnya umat Islam, diberi kekuasaan di atas dunia jika tidak di gembleng lebih dulu dengan berbagai kesulitan, ujian dan cobaan. Oleh karena itu, ketika Imam As Syafi’i ditanya , “mana yang lebih layak bagi seorang hamba diberi kekuasaaan atau diuji?” maka beliau menjawab, “tidak akan mungkin dia diberi kekuasaan hingga dia diuji lebih dahulu.”

Cobaan, kemiskinan, kesengsaraan pun menghampiri dan menghimpit dada golongan muslim dan pemimpinnya, Muhammad SAW , sehingga hati mereka naik menyesak sampai ke tenggorokan, sampai sampai Rasul SAW yang begitu tegar pun berkata , “Bilakah pertolongan Allah tiba?”

Ya Allah, cobaan cobaan demikian berat itu sampai mendorong nabi SAW berkata , “Kapankah pertolongan Allah itu tiba?” … bagaimana dengan kita…?

Begitulah kondisi pengemblengan Rasulullah dengan para sahabatnya, banyak kisah yang dapat diambil ibrahnya, guna membekali keimanan yang harus kita jaga sebaik mungkin di akhir zaman ini.

Pernah tercatat dalam sejarah layaknya sebuah dongeng kepahlawanan, tapi kisah ini benar benar terjadi. Ditunjukkan bagaimana hasilnya pembinaan berdampak akan kuatnya iman dan tauhid bersamaan dengan gemblengan akidah melalui amal perjuangan. Teguhnya keyakinan Tauhid yang terangkat oleh amal soleh menuju Rabb nya untuk menjawab ujian dan godaan syetan yang mereka alami. Kisah ini tercatat dalam sejarah perang mut’ah.

Saat itu Rasulullah SAW telah mengirimkan pasukannya ke Mut’ah dibawah komando Zaid bin Haritsah. Pesan beliau bila dia gugur hendaklah digantikan oleh Jafar bin Abu Thalib, dan kalau ia gugur maka diambil alih oleh Abdullah bin Rawahah, pasukan ketika itu berjumlah 3.000 orang, dan pasukan romawi kala itu berkisar 100.000 prajurit , suatu jumlah yang tak berimbang. Suatu jumlah secara matematis pastilah pasukan kaum muslimin akan hancur luluh lantak , bayangkan 1:33 , berarti kalaupun pertempuran dianggap imbang/seri berarti setiap prajurit mukmin yang terbunuh atau tidak terbunuh haruslah bisa membunuh 33 orang musuh !!!

Ketika tiba saat pelepasan pasukan untuk berangkat, salah satu dari ketiga panglima tersebut meneteskan air matanya sehingga orang orang bertanya,”menga pa engkau menangis, ya Abdullah bin Rawahah?”

Dia menjawab,” Demi Allah, aku meneteskan air mata bukan karena cintaku pada dunia dan bukan pula karena berat berpisah dengan kalian, melainkan karena aku telah mendengar Rasulullah membaca firman Allah tentang api neraka :

“Dan tak seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan “ (Maryam : 71)

Sedangkan aku tak tahu bagaimana nanti setelah aku melaluinya.”

Orang sekitarnya berkata,”Allah beserta kalian dan akan mengembalikan kalian dalam keadaan baik.”

Rasulullah sendiri membayangkan perang yang akan dihadapi akan menjadi luar biasa dasyat, karena itu beliau sendiri mengantarkan pasukannya hingga sejauh mungkin , seolah olah beliau hantarkan pasukan yang tak pernah kembali lagi dengan beliau, mengantarkan sesuatu yang akan terpisah di alam dunia, beliau antarkan sampai ke area Taniyah Al Wada…

Beberapa hari kemudian, ketika pasukan ini tiba di suatu dusun bernama Ma’an, mereka mendengar berita bahwa pasukan romawi telah berada di Ma’ab di daerah Al Balqa dengan 100.000 prajurit.

Mendengar itu semua, ada ketakutan dan keraguan di antara pasukan, sehingga pasukan muslimin memaksa tinggal selama dua malam di Ma’an , waktu persiapan tersebut digunakan untuk menyusun dan memikirkan langkah strategi selanjutnya, karena lawan yang dihadapi sangat besar dan tangguh dalam jumlah dan peralatan perangnya.

Hingga diantara mereka ada yang mengusulkan, ”kita laporkan saja kepada Rasulullah SAW agar dikirimkan bantuan atau diturunkan perintah untuk kita laksanakan,”

Tapi melihat kondisi adanya indikasi keraguan akan kekuatan pasukan muslimin, berdirilah Abdullah bin Rawahah membangkitkan semangat pasukan , dan ia berujar ,

“Wahai kaumku, demi Allah , sesuatu yang tidak kalian senangi tapi saat ini kalian keluar untuknya hanyalah untuk mati syahid. Kita memerangi musuh bukan berdasarkan jumlah prajurit atau kekuatan senjata, kita tidak berperang kecuali demi agama , yang dengan ini Allah melimpahkan karuniaNya kepada kita. Oleh karena itu, mari kita hadapi mereka bersama sama. Perang ini akan memberi kita satu dari dua kebaikan, kemenangan atau kematian sebagai syuhada.”

Seruan Abdullah berhasil membakar semangat para prajurit muslim. Mereka berkata satu sama lain, ”Abdullah bin Rawahah benar.”

Maka mereka pun terus bergerak maju cepat diringi syair syair perjuangan yang dibacakan Abdullah bin Rawahah dengan lantang dan jelas , hingga hilanglah rasa takut akan banyaknya serdadu musuh yang akan dihadapi.

Tibalah di daerah Balqa di desa Masarif, mereka berjumpa dengan pasukan Heraklius yang terdiri dari gabungan orang orang Arab dan Romawi. Ketika musuh makin dekat, pasukan muslimin bergeser ke Mu'tah, sebuah desa yang dipandang lebih sesuai untuk menyusun strategi serangan. Dari sini pasukan muslimin bergegas mengatur barisan pasukannya. Pasukan sayap kanan dipimpin oleh Qutbah bin Qatadah, seorang dari Bani Udzrah. Sayap kiri di bawah komando seorang Anshar bernama Abayah bin Malik.

Menurut riwayat Bukhari dari Anas bin Malik, Rasulullah telah mengetahui bahwa para panglima yang ditunjuknya syahid sebelum berita mengenai itu tiba di Madinah. Beliau sangat berduka karenanya dan dikisahkannya kepada segenap muslimin madinah.

Ketika perang pecah di Mu'tah, Rasulullah sedang duduk di mimbar. Sementara mata beliau sembab tergenang air mata. Tergambar di mata beliau pertempuran sengit di Syam itu rupanya, sehingga beliau berkata,

“ Zaid sedang membawa panji panji kemudian setan datang merayunya agar cinta dunia dan takut mati. Dia memarahi dirinya,”sekarang, saat datang ujian atas iman, engkau hendak menyukai dunia?! Lalu ia maju bertempur dengan ganas sampai menemui ajalnya.

Rasulullah kemudian melakukan sholat ghaib untuk Zaid, setelah itu beliau melanjutkan ceritanya,

“beristighfarlah untuknya. Dia telah masuk surga sebagai syuhada.

Gemuruh takbir dari para sahabat ….Allahu Akbar……!!!

Kini panji panji dipegang oleh Jafar bin Abu Thalib, setan kembali menggoda dengan cinta dunia, senang hidup, dan benci mati, lalu dia berkata,”sekarang di saat iman diuji di hati mukminin, engkau datang pula merayu rayu!” dia maju sampai gugur sebagai syuhada.

Rasulullah melakukan sholat ghaib baginya dan berkata, “Doakanlah saudaramu ini, dia masuk surga dengan sepasang sayap.”

Kembali gemuruh takbir dari sahabat…Allahu Akbar…!!!

Beliau melanjutkan , “Panji panji itu sekarang beralih ke tangan Abdullah bin Rawahah. Dia pun akhirnya gugur, lalu pergi ke surga dengan mundur.” Golongan Anshar cemas mendengar itu dan bertanya, “Mengapa demikian , ya Rasulullah?

“pada saat dia cedera, ia menyalahkan dirinya dan sempat putus asa. Tapi kemudian semangat juangnya kembali berkobar dan berjuang sampai syahid dan masuk surga.”

Kembali gemuruh takbir dari para sahabat… Allahu Akbar…!!!

ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR gemuruh menyambut kabar syahidnya para sahabat , saudara mereka sesama muslim memasuki surga tanpa hisab…. Suatu gambaran yang indah dan penuh haru, karena para sahabat yang saat itu hadir didepan mimbar tersebut rindu sekali dan ingin sekali meraih surga seperti ketiga panglima perang yang dikabarkan oleh Rasul tercintanya.

Terukir pula dalam sejarah, syair Abdullah bin Rawahah menjelang syahidnya :

“ Aku bersumpah, Wahai jiwaku

Masuklah engkau, masuklah ke medan perang

Atau kupaksakan padamu

Bila semua orang telah berbaris berteriak , MAJU…!

Mengapa masih juga membenci surga?

Sudah lama hidupmu dalam ketenangan

Engkau tidaklah lebih dari setetes mani tua.”

Akhirnya diapun maju seraya berkata :

“Jiwa, oh jiwa

kalaupun tak terbunuh disini

dirimu pasti kan mati

inilah jalan keabadian paling sempurna

saat dinanti telah tiba

lakukanlah seperti keduanya (Zaid Bin Haritsah dan Jafar Abu Thalib yang telah syahid lebih dulu)

Engkau tentu bahagia

Ketika hendak ia memulai serangan, seorang sepupunya mendekat sambil menyodorkan sepotong daging bakar seraya berucap,”makanlah ini agar lebih kuat.” Di cuwilnya sedikit, ketika kemudian telinganya mendengar gemuruh pertempuran di sekitarnya, dia tersadar dan memarahi dirinya sendiri,”engkau masih di dunia!” segera dicampakkannya daging di tangannya dan tanpa menunda nunda lagi, ia turun ke medan perang, bercampur dengan pedang berkelebat kesana kemari berkilauan tertimpa sinar mentari sampai syahidlah ia menyusul sahabat sahabatnya