Saran untuk Grombolan kafir Ahma-diyah Indonesia.
Beberapa teman menanyakan mengapa ane menulis kalimat Ahmadiyah di pisah menjadi Ahma-diyah..???
Jawaban nya karena ane gak ridho nama yang mulia AHMAD atau MUHAMMAD di sandingkan dengan aliran sesat Ahmadiyah.
Di pakistan tempat kelahiran Mirza Gulam sudah di larang menggunakan
nama Ahma-diyah, mereka berganti nama menjadi Qodiyani juga dilarang
menggunakan nama tempat ibadah nya Masjid dan di larang juga bentuk
bangunan nya menyerupai tempat ibadah umat islam.
Di antara kesesatan Ahma-diyah di antara nya :
1. Meyakini bahwa Alloh seperti manusia, melakukan puasa, sholat,
tidur, bangun, menulis dan bersalah, bahkan melakukan hubungan seksual.
2. Meyakini bahwa tuhan mereka ber-kebangsaan Inggris, yang berbicara kepada Mirza Ghulam Ahmad dengan bahasa Inggris.
3. Meyakini bahwa kenabian belum selesai dan masih akan terus ada.
4. Meyakini bahwa malaikat Jibril turun kepada Mirza Ghulam Ahmad dan memberinya wahyu.
5. Meyakini bahwa tidak ada al-Qur’an kecuali yang dibawa oleh Mirza Ghulam Ahmad.
6. Meyakini bahwa kitab suci mereka diturunkan dengan nama “al-Kitaab al-Mubiin”, dan itu bukan al-Qur’an.
7. Meyakini bahwa kota Qodiyan seperti Mekkah dan Madinah, bahkan kota
itu lebih suci dari keduanya dan menjadikan kota Qodiyan sebagai tempat
berhaji.
8. Meyakini bahwa perintah jihad tidak pernah ada dan mereka fanatik buta dengan keinginan penjajah Inggris.
9. Meyakini bahwa semua kaum Mus-limin adalah kafir, kecuali mereka yang masuk dalam Ahmadiyah.
10. Meyakini bahwa hukum khamar (miras), opium, narkotika dan zat adiktif lainnya tidak haram.
11. Meyakini bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah anak tuhan.
Saran dari ane untuk grombolan kafir Ahma-diyah :
Kalau gerombolan kafir Ahma-diyah di indonesia tidak ingin di ganggu
oleh umat islam maka tirulah seperti di negara asal kelahiran Ahma-diyah
di India (Pakistan)
1. Jangan mengunakan nama Ahma-diyah
untuk gerombolan sesat nya silakan ganti nama menjadi Mirzadiyah,
Gulamdiyah, atau Qodiyani seperti di pakistan.
2. Jangan menamakan Masjid untuk tempat ibadah nya karena Masjid adalah tempat ibadah umat islam.
3. Jangan gunakan Al-Qur'an untuk kitab suci nya cukup gunakan
Tadzkirha untuk kitab suci kalian karena Al-Qur'an adalah kitab suci
umat islam.
4. Jangan pernah mengaku sebagai umat islam karena Ahma-diyah bukan bagian dari islam.
5. Stop penodaan terhadap ajaran islam..!!!
Posting : R.E
Jika kali ini pemerintah Myanmar mengabaikan desakan umat Islam
Indonesia untuk menghentikan pembantaian Muslim Rohingya oleh umat
Buddha Myanmar, maka umat Islam siap berangkat berjihad membunuh para teroris ekstrimis radikal Buddha, serta Kedubes Myanmar harus rata dengan tanah!!!
Takbir! Allahu Akbar!!!
Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Syihab menyampaikan
jika pintu dialog untuk menghentikan pembantaian Muslim Rohingya sudah
ditutup, maka umat Islam akan berjihad ke Myanmar dan Kedubes Myanmar
harus rata dengan tanah.
Hal ini disampaikan Habib Rizieq
Syihab dalam Aksi Solidaritas untuk Muslim Rohingya-Arakan di depan
Kedutaan Besar Myanmar, Jl. KH. Agus Salim, Jakarta Pusat.
“Maka itu kita masih memberikan kesempatan untuk berdialog, karena kita
ingin ini selesai secara elegan. Selain itu, kalau dialog sudah ditutup,
maka kita akan menyatakan jihad dan Kedubes Myanmar harus ditutup dari
Jakarta,” ujarnya di hadapan ribuan kaum Muslimin, pada Jum’at
(3/5/2013).
Ia menegaskan, jika umat Islam marah, maka tak
peduli lagi apa pun yang terjadi dengan Kedubes Myanmar. “Kalau kita
turun lagi, kita tidak peduli kalau umat Islam marah, sekalipun
kedutaannya mau dibakar saudara,” tuturnya.
Untuk itu, Habib
Rizieq Syihab juga meminta agar aparat keamanan tidak lagi menghalangi
umat Islam untuk menghancurkan Kedubes Myanmar.
“Maka itu saya
minta, kalau dialog ditutup, kemudian pemerintah tidak mau menutup
Kedutaan Besar Myanmar, kita harus datang sepuluh kali lipat dari jumlah
yang sekarang. Dan kalau kami datang nanti, kami minta polisi dan
tentara minggir saja, kita tidak mau diadu dengan polisi. Biar kami yang
runtuhkan, ratakan dengan tanah Kedutaan Besar Myanmar,” tandasnya.
Voa-islam.com
Posting R.E
Tepat pukul 13.30 pada Jumat (3/5/2013) kemarin, massa ummat Islam yang
dikoordinir oleh Forum Umat Islam (FUI) mulai berdatangan. Ribuan kaum
muslimin dari berbagai ormas berkumpul di Bundaran Hotel Indonesia (HI).
Setengah jam kemudian orasi dimulai. Beberapa orang tokoh muslim
Indonesia turut hadir, di antaranya Habib Rizieq Syihab, Ustadz Abu Jibriel Abdurrahman, dan Ustadz Muhammad Al Khaththat.
Ustadz Abu Muhammad Jibriel Abdul Rahman berorasi di depan kaum muslimin yang hadir
Ustadz Nanang Ainurrofiq, amir Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) wilayah
Jabodetabek, memulai orasinya dengan lantang dan penuh semangat, ia
mengatakan: “Hari ini kita jangan berpikir pulang, siapkan diri kita
semua untuk jihad fi sabilillah, akan kita hadapi siapa pun yang
menghalangi ibadah mulia ini,” yang disambut pekik takbir peserta aksi.
Mikrofon diserahkan kepada Sekretaris Jenderal FUI, Muhammad Al
Khaththath. Beliau menyampaikan FUI sebagai forum silaturahim dan
koordinasi para pimpinan dan para aktifis ormas dan lembaga Islam di
Indonesia menyatakan:
Menuntut kepada pemerintah Myanmar
untuk menghentikan program pembersihan etnis muslim di Arakan dan di
wilayah Myanmar lainnya.
Menuntut kepada pemerintah Myanmar
untuk mengembalikan hak-hak umat Islam Rohingnya, Kaman, dan umat
Islam di Myanmar lainnya, baik itu tanah, rumah, uang, perhiasan, dan
kepemilikan mereka lainnya serta kehidupan.
Menuntut kepada
pemerintah Myanmar untuk memberikan hak kewarganegaraan Myanmar bagi
kaum muslim Rohingnya, Kaman, dan kaum muslimin lainnya di Myanmar yang
selama ini tidak diakui sebagai warga negara dan menjadi pemicu
terjadinya berbagai kekejaman terhadap mereka oleh kaum Budha ektrimis
dan aparat keamanan.
Menuntut kepada pemerintah Myanmar
untuk memberikan hak kepada kaum muslim Rohingnya di Arakan untuk
membentuk negara Islam Arakan sebagai negara merdeka bilamana pemerintah
Myanmar tidak sanggup mengurus dan mensejahterakan kaum muslim
Rohingnya Arakan.
Mendesak pemerintah Indonesia lebih
proaktif memberikan tekanan-tekanan politik kepada pemerintah Myanmar
agar menghentikan pembersihan etnis muslim di Myanmar dan memberikan
hak-hak mereka yang selama ini dirampas.
Kaum muslimin terus
bersemangat menyambut orasi-orasi para da’i ilallah. Habib Rizieq Syihab
menyerukan satu komando dalam aksi ummat Islam ini di mana Ustadz
Bernard Abdul Jabbar, ketua KAMRA (Koordinator Advokasi Muslim
Rohingnya Arakan) menjadi korlapnya.
Habib Rizieq Syihab memberi orasinya dihadapan kaum muslimin yang hadir
“Apa kata korlap ikuti, duduk kata korlap duduk, jalan kata korlap
jalan, bunuh kata korlap bunuh,” demikian Habib membakar semangat jihad
kaum muslimin sambil mewaspadai kemungkinan hadirnya penyusup dan
provokator dalam aksi ummat Islam ini.
Dari bundaran HI, massa
yang telah berkumpul sepakat untuk berjalan kaki menuju Kedubes Myanmar
untuk menghadapi pemerintah Myanmar. Di saat yang bersamaan,
dikumpulkan dana untuk mempersenjatai mujahidin Myanmar untuk melawan
kafir harbi Budha Myanmar yang telah dengan sadis membunuh kaum muslimin
Myanmar. Allahu Akbar
Arrahmah.com
Posting : R.E
Ribuan massa yang tergabung dalam Forum Umat Islam (FUI) berunjuk rasa
di Kedubes Myanmar (Burma) Jalan Haji Agus Salim Jakarta Pusat, Jumat
(3/5/2013).
Massa yang sebagian besar mengenakan pakaian
putih-putih, ba’da Jumat sudah berkumpul di Bundaran HI, Jakarta Pusat,
lalu longmarch menuju Kedubes Myanmar.
Massa dan sejumlah tokoh menuntut keseriusan pemerintah Myanmar untuk
menghentikan pembantaian, pengusiran, dan kekerasan terhadap etnis
Muslim Rohingya dan Arakan.
“Dalam hal ini kami sudah tidak
bisa menolerir lagi upaya genocide (pembantaian) yang mereka lakukan di
Myanmar,” tandas Ustadz Sobri Lubis, Sekjen Front Pembela Islam Pusat,
seperti dikutip tribunnews (3/5/2013).
Dikatakan Sobri,
beberapa waktu lalu PBB pernah menyebut di Myanmar telah terjadi
genocide. Tapi PBB plin plan dan menyebut aksi pembantaian tidak ada.
“Umat Islam diuji keimanannya. Apakah iman kita masih bagus atau sudah
rusak. Kalau masih bagus berarti kita masih siap bersaudara. Maka
saudara seiman kita adalah bagian dari iman kita. Kita tidak ridho jika
umat kita dibantai kaum kafir. Umat Islam adalah saudara kita,” teriak
Sobri di depan ribuan massa FUI.
Sementara Ketua Umum FPI Habib
Rizieq Syihab menyatakan secara terbuka agar umat Islam menggalang dana
untuk mempersenjatai Muslim Rohingya.
“Ayo berjihad membantu Muslim Rohingya,” serunya.
Habib Rizieq juga menyerukan umat Islam agar berdoa, memberikan makanan, obat dan pakaian.
“Kita wajib membantu sebisa yang kita lakukan,” ujarnya seperti dikutip Islampos.
Orator lainnya, Wakil Ketua Umum Majelis Mujahidin Abu Jibriel
menegaskan, jihad adalah solusi bagi pembebasan Rohingya. Namun jihad
harus dilaksanakan dengan penuh keikhlasan.
Sedangkan Wasekjen
FPI KH Awit Mashuri mencium adanya upaya sabotase menggagalkan aksi umat
Islam ini. Ditemukannya bom yang dikaitkan dengan rencana peledakan
Kedubes Myanmar tak terlepas dari ketakutan pihak tertentu terhadap aksi
kepedulian umat Islam Indonesia atas Muslim Rohingya.
Setelah
dari Bundaran HI, massa menyambangi Kedubes Myanmar. Massa juga membakar
bendera resmi negara Myanmar sekaligus foto Presiden Myanmar Thein Sein
di depan Kedubes Myanmar.
Kedua gambar tersebut dibakar
sebagai bentuk kekecewaan umat Islam atas kekejaman Pemerintah Myanmar
terhadap Muslim Rohingya. Pemerintah Myanmar dinilai tak peduli terhadap
desakan internasional untuk menghentikan pembantaian.
Aksi pembakaran itu sendiri berlangsung tidak lama setelah 15 orang perwakilan Forum Umat Islam (FUI) memasuki Kedubes Myanmar.
Niat FUI menyampaikan langsung aspirasinya kepada Dubes Myanmar, belum
terpenuhi. Dubes mengaku berhalangan hadir karena ada rapat ASEAN.
Akhirnya, rombongan FUI hanya ditemui staf Dubes.
Seperti
diberitakan sebelumnya, menjelang didemo, Kedubes Myanmar menutup
aktivitasnya. Tak ada pelayanan publik semisal pengurusan visa, Jumat
(3/5/2013) kemarin.
Namun FUI menegaskan akan terus melakukan
aksi hingga pemerintah Myanmar memenuhi tuntutan umat Islam, yaitu
segera menghentikan tindakan represif terhadap Muslim Myanmar.
Aksi ini diikuti oleh berbagai elemen umat Islam, di antaranya Front
Pembela Islam (FPI), Gerakan Reformis Islam (Garis), Kongres Umat Islam
Bekasi (KUIB), Ikatan Remaja Islam (Irmais), Front Pemuda Islam
Surakarta (FPIS), Brigade Hizbullah, Jama’ah Ansharut Tauhid (JAT) dan
elemen Islam lainnya.
Salam-online
Posting : R.E
Selama ini umat Buddha di Indonesia bisa hidup tenang di tengah-tengah
umat Islam yang mayoritas. Mereka tidak pernah diganggu oleh umat Islam,
mereka bisa cari nafkah dengan tenang, bahkan bisa menjadi politisi dan
pejabat dengan tenang.
Untuk itu, Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab menyerukan agar selayaknya umat Buddha di Myanmar jangan mengganggu umat Islam di sana.
“Kita minta kepada umat Buddha di Myanmar jangan coba-coba ganggu umat
Islam di sana! Kalau umat Islam terus diganggu di sana, saya khawatir
nanti umat Buddha di Indonesia akan diganggu oleh umat Islam,” kata
Habib Rizieq Syihab dalam Aksi Solidaritas untuk Muslim Rohingya-Arakan
di depan Kedubes Myanmar, Jakarta Pusat, pada Jum’at (3/5/2013).
Umat Islam pada dasarnya tak ingin umat Buddha di negeri ini diganggu,
namun jika pembantaian di Myanmar terus berlangsung, tak ada yang bisa
menjamin keselamatan umat Buddha di negeri ini.
“Walaupun kita
tidak inginkan itu terjadi, walaupun kita tahu Buddha di sini tidak
terlibat, tapi saudara siapa yang bisa jamin kalau umat Islam tidak
marah, siapa yang bisa jamin kalau umat Islam tidak kejar-kejar mereka?”
tegasnya.
Oleh sebab itu, Habib Rizieq Syihab mendesak kepada
pemimpin umat Buddha segera mengajak umat Buddha di seluruh dunia
menekan umat Buddha di Myanmar menghentikan pembantaian terhadap Muslim
Rohingya.
“Untuk itu kita minta kepada pemimpin-pemimpin Buddha
yang ada di Indonesia semuanya bersatu untuk menekan Myanmar; stop
pembantaian kepada umat Islam. Mereka harus menekan pimpinan-pimpinan
Buddha di seluruh dunia untuk turun ke Myanmar. Stop pembantaian umat
Islam, kalau mereka tidak mau dibunuh umat Islam di berbagai tempat!”
pungkasnya.
Voa-Islam.com
Posting : R.E
Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Syihab mengungkapkan
pihak pemerintah Myanmar telah mengabaikan desakan pemerintah Indonesia
agar segera menghentikan kezaliman terhadap Muslim Rohingya.
Menyikapi hal itu, Forum Umat Islam (FUI) sebagai payung ormas-ormas Islam di Indonesia, sejauh ini memilih berdialog untuk menyelesaikan kasus penindasan Muslim Rohingya. Hal ini dilakukan demi menjaga ketenangan di wilayah ASEAN.
“Perlu saya sampaikan bahwa sikap Forum Umat Islam (FUI) sudah jelas,
pertama bahwa kedatangan kita untuk berdialog. Kenapa kita ingin
berdialog? Kita ingin duduk bersama, berunding, musyawarah untuk mencari
solusi yang terbaik bagi saudara-saudara Muslim Rohingya yang ada di
Myanmar. Sekaligus juga menjadi solusi yang terbaik untuk seluruh pihak,
sehingga kita bisa menjaga ketenangan, kedaimaian di wilayah ASEAN,”
kata Habib Rizieq Syihab dalam orasinya di hadapan ribuan kaum Muslimin,
di depan Kedubes Myanmar, di Jl. Agus Salim, Jakarta Pusat, pada Jum’at
(3/5/2013).
Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Presiden SBY
sudah dua kali bicara di forum Internasional, menyangkut pembantaian
terhadap Muslim Rohingya di Myanmar, yakni ketika di forum PBB dan di
Singapura. Namun ternyata pemerintah Myanmar tetap tidak peduli dan
pembantaian hingga kini tetap berlangsung.
Menurut Habib Rizieq, hal itu berarti pemerintah Myanmar telah menantang bangsa Indonesia dan khususnya menantang umat Islam.
“Berarti presiden kita tidak dipedulikan, berarti suara bangsa
Indonesia tidak dipedulikan, berarti Myanmar telah menantang bangsa
Indonesia, berarti mereka telah menantang umat Islam,” ujarnya.
Untuk itu, ribuan umat Islam turun ke jalan untuk kembali memberikan
tekanan terhadap pemerintah Myanmar agar segera menghentikan pembantaian
Muslim Rohingya oleh pengikut Buddha di Arakan.
Namun, jika
kali ini pemerintah tak juga peduli, umat Islam di Indonesia akan
mengusir Duta Besar Myanmar, menutut kedutaannya di Jakarta bahkan
mengusir orang-orang Myanmar di Jakarta.
“Maka itu, kalau kali
ini mereka tetap tidak peduli, kita akan dorong, supaya SBY memutuskan
hubungan diplomatik dengan Myanmar. Usir Duta Besarnya dari Indonesia,
tutup kedutaannya di Jakarta. Kalau SBY tidak mau melakukan itu, kita
yang akan usir Duta Besarnya! Siap datang kembali kemari? Siap menutup
kedutaan besarnya? Siap mengusir orang-orang Myanmar? Takbir!” tegasnya.
Voa-Islam.com
Posting : R.E
Dalam orasinya, Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq
Syihab menegaskan, ada upaya menghalangi aksi solidaritas muslim
Rohingya dengan beredarnya isu bom di Kedubes
Myanmar. Isu itu tak lebih berita sensasi murahan yang bertujuan untuk
membatalkan aksi solidaritas umat Islam Indonesia atas Muslim Myanmar.
“Kami melakukan aksi dengan akhlakul karimah, namun tetap dengan semangat jihad yang berkobar,” tegas Habib.
Seperti diberitakan beberapa media online dan televisi swasta, jelang
dilaksanakannnya aksi solidaritas muslim Rohingya di bunderan HI dan
dilanjutkan dengan melakukan konvoi menuju Kedubes Myanmar, dimunculkan
pemberitaan soal penggerebekan terduga teroris dalam waktu bersamaan,
Jumat, 03/05/2013.
DetikNews misalnya memberitakan seputar
penggerebekan terduga teroris yang berlangsung di Jalan Bangka II,
Kemang, Jakarta Selatan. Diberitakan, polisi telah melakukan penangkapan
dua terduga teroris yaitu Zainal alias Asep dan Ovie. Polisi juga
menggeledah rumah di Jalan Bangka II F, Kemang, Jakarta Selatan. Dalam
penggeledahan itu polisi menyita 5 buah bom pipa siap ledak.
Di
hari yang sama, polisi juga melakukan penggrebekan di daerah Bendungan
Hilir (Benhil), Jakarta Pusat. "Ada penggrebekan juga di Benhil," ujar
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto kepada wartawan. Rikwanto
mengatakan, dalam penggrebekan di Benhil, polisi juga menyita sejumlah
bahan peledak dan menangkap pelaku diduga terlibat aksi terorisme.
Sangat aneh, jika penggerebekan tersebut, seperti ingin
mengkait-kaitkan aksi FUI di depan kedubes Myanmar dengan ditemuinya bom
di Jl Bangka dan Benhil.
Yang membuat spesial penangkapan
semalam, Kamis (02/05/13) adalah momentumnya yang bertepatan dengan
akan dilaksanakannya Aksi Solidaritas Umat Islam terhadap Muslim
Rohingya yang dilaksanakan pada Jumat (03/05/13) di Bundaran HI,
Jakarta.
Ust Bernard Abdul Djabbar menilai, ada upaya dari
pihak keamanan dan Kedubes Myanmar untuk menggagalkan aksi umat
Islam.Hal itu dapat terlihat dari gerak cepat Densus 88 dalam
menyimpulkan penemuan bahan peledak yang ada kaitannya dengan pemboman
Kedutaan Besar (Kedubes) Myanmar. Bernard Abdul Djabbar menanyakan,
mengapa jam 10 malam dilakukan penggrebekan, namun tiba-tiba Polisi
sudah menetapkan terduga mau melakukan pengeboman Kedubes Myanmar. “Ini
janggal,”katanya.
Sementara itu, sehari sebelum aksi, pihak FUI
mengaku didatangi Kapolda Metro Jaya guna memfasiltasi pertemuan dengan
pihak Kedubes Myanmar. Namun, FUI menolak ajakan itu. Sebab pihak
Kedubes hanya membatasi tiga orang perwakilan umat Islam dalam
pertemuan, sedangkan FUI ingin datang bersama massa umat Islam.
Voa-Islam.com
Posting : R.E
Front Pembela Islam (FPI) Tasikmalaya menegaskan tidak terlibat dalam
perusakan masjid Ahmadiyah di Tenjowaringin dan Singaparna, Kabupaten
Tasikmalaya. Hal ini dikatakan, Ketua FPI Tasikmalaya, Ust.Acep Sopyan, Ahad malam 5 Mei 2013.
"FPI tidak terlibat. Seandainya ada anggota FPI (terlibat) tapi atas
nama pribadi, itu hak mereka. Tapi secara organisatoris FPI tidak
terlibat," kata Ust.Acep.
Mengenai tudingan Kapolda Jawa Barat yang
mengatakan FPI dibalik aksi penyerangan, Ust.Acep mempersilakannya. Namun
dia menegaskan, FPI Tasik tidak ikut campur dalam perusakan masjid itu.
"Kalau baru dugaan atau tudingan silakan saja. FPI sudah biasa dituding,
sudah biasa dikait-kaitkan," kata dia.
Ust.Acep mengatakan, FPI
Tasikmalaya sudah maksimal menciptakan kondusifitas di Tasikmalaya. FPI,
kata dia, bekerjasama dengan polisi menciptakan kondusifitas di
Tasikmalaya.
"Saat ini, FPI sedang enjoy dengan program dakwah
di Tenjowaringin," terang dia. Dengan berdakwah, kata dia, sebanyak 700
jemaah Ahmadiyah telah masuk Islam.
Acep menerangkan, Kapolres
Tasikmalaya dan Kasat Intel sudah negosiasi dengan pihak Ahmadiyah agar
menutup acara pengajian pada Jumat sore, 3 Mei 2013. Namun pada Jumat
malam, pihak Ahmadiyah membuka kembali pengajian itu.
"Ahmadiyah ngeyel, kalau ngeyel ya massa bergerak. Tapi jangan kambing hitamkan FPI," tegas Ust.Acep.
Posting : R.E
Ketua
Umum Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhammad Rizieq Syihab mendesak
supaya aliran sesat Ahmadiyah supaya dibubarkan. Pernyataan Habib Rizieq
ini terkait dengan desakan sejumlah kelompok liberal yang mendesak SBY
supaya bertindak tegas menangani Ahmadiyah.
"Betul. SBY harus tegas terhadap Ahmadiyah. Tiba saatnya SBY jadi pria
jantan dan akhiri masa jabatannya dengan husnul khatimah," kata Habib
Rizieq dalam pesan singkat yang diterima Suara Islam Online, Senin (6/5/2013).
Sebelumnya, terkait insiden pembubaran pengajian Ahmadiyah dan perusakan
tempat ibadahnya di Desa Tenjowaringin Kec. Salawu, Tasik Malaya, pada 5
Mei 2013 dan penyegelan tempat ibadah Ahmadiyah di Kelurahan Jatibening
Baru, Kec. Pondok Gede, Kota Bekasi, pada 6 Mei 2013, termasuk
kasus-kasus Ahmadiyah sebelumnya, Human Right Watch (HRW) dan YLBHI
menyerang pemerintah dengan menyebut intoleransi. Bahkan, Isteri Gus
Dur, Shinta Nuriyah, minta pemerintah tegas tangani masalah Ahmadiyah
dan segera mencabut SKB 3 Menteri karena dinilainya melanggar HAM.
Habib Rizieq menolak jika dikatakan dalam kasus ini terjadi tindakan
intoleransi. Sebab selama ini pemerintah telah bertindak "super
toleransi kebablasan".
"Ahmadiyah si penoda agama tidak pernah diproses hukum hingga saat ini.
Karenanya, segera naikkan status SKB BANCI 3 Menteri tentang Peringatan
terhadap Ahmadiyah jadi Keppres Pembubaran dan Pelarangan Ahmadiyah.
Kenapa SBY mesti takut?," desaknya.
Padahal, menurut Habib Rizieq, seluruh dunia Islam sudah melarang
Ahmadiyah dan Putusan HAM PBB di Geneva 26 Maret 2009 menyatakan bahwa
penodaan agama adalah pelanggaran HAM.
"Jika Ahmadiyah tidak dibubarkan, maka berarti Pemerintah RI sengaja
memelihara konflik selamanya. Ahmadiyah telah menodai agama Islam, umat
Islam tidak akan diam sampai kapan pun," tegasnya.
Dalam kasus Ahmadiyah ini, lanjut Habib Rizieq, FPI akan tetap konsisten
untuk selalu mendukung upaya umat Islam membubarkan Ahmadiyah di
seluruh wilayah NKRI. "Karena ini bagian jihad membela Islam,"
pungkasnya.
Suara-Islam.Online
Posting : R.E