Meski
dalam keadaan kurang sehat, ketua umum Front Pembela Islam (FPI) Habib
Rizieq Syihab menyempatkan hadir dalam acara bedah buku Wawasan
Kebangsaan Menuju NKRI Bersyariah. Buku yang dibedah tersebut merupakan
tulisan beliau sendiri yang belum lama diterbitkan. Acara bedah buku
tersebut diselenggarakan oleh Dapur Da'i Nusantara (DA'INA) dan DKM
Masjid Baiturrahman dan berlangsung pada hari Ahad (10/2/2013) lalu di
aula masjid Baiturrahman, Jakarta Selatan.
Dalam sambutannya, Habib Rizieq mengakui almarhum Pak Natsir sebagai
salah satu tokoh bangsa yang mempengaruhi pemikirannya dalam berjuang
menegakkan Syariat Islam. "Ada beberapa tokoh yang menjadi inspirasi
bagi saya, almarhum Pak Natsir pendiri Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia
(DDII), walaupun tidak bertemu langsung namun tulisan-tulisan beliau
menjadi santapan rutin bagi saya," ujar Habib.
"Selain almarhum Pak Natsir, almarhum Pak Husein Umar juga banyak
menginspirasi saya, saya sering berdiskusi dengan beliau seputar wawasan
kebangsaan. Dan tidak lupa, ketika "nyantren" di Salemba, saya juga
sering dijenguk oleh almarhum Pak Hartono Marjono, dalam setiap
pertemuan kita selalu diskusi tentang perjuangan syariah di Indonesia,"
cerita ketua umum FPI ini.
Habib Rizieq awalnya ragu dalam menulis tentang wawasan kebangsaan.
"Semula saya tidak berani menulis tentang wawasan kebangsaan karena ini
sesuatu yang sensitif, karena membahas seputar pancasila, UUD 45, bisa
jadi menjadi salah persepsi bahkan bisa fitnah. Tapi banyak kawan-kawan
yang mendorong agar isi ceramah dan diskusi tentang wawasan kebangsaan
ini diwujudkan menjadi buku" katanya.
”Buku ini merupakan kumpulan tulisan dan pandangan-pandangan saya
tentang berbagai hal mengenai Wawasan Kebangsaan yang pernah dimuat
dalam tabloid Suara Islam. Atas dorongan beberapa teman-teman, seperti
KH. Abdul Hamid Baidowi, KH. Muhammad al Khaththath, pak Munarman, pak
Aru Syeif Assadullah dan lain-lain, kumpulan ceramah saya itu kemudian
dituliskan dan dimuat di Suara Islam. Sesudah itu, karena sudah cukup
banyak dan berbagai pertimbangan, lantas diterbitkan menjadi buku oleh
Suara Islam Pers." tambah Habib.
Diakhir sambutannya, Habib Rizieq berharap dari acara bedah buku
tersebut akan ada kritik saran yang membangun serta muncul ide dan
pemikiran yang bisa menjadi bahan untuk menyempurnakan buku ini pada
terbitan berikutnya.
Sumber : Suara islam.com