Aksi sweeping yang dilakukan Front Pembela Islam (FPI) Bandung Raya
sempat diwarnai cekcok antara laskar dengan orang yang mengaku polisi.
Itu terjadi saat FPI melakukan sweeping ke rumah di Jalan
Soekarno-Hatta.
Cekcok di halaman rumah itu bermula ketika laskar
FPI meminta penjelasan pada pria yang mengaku pemilik rumah. Sebab di
rumah itu ditemukan beberapa botol miras.
Saat pemilik rumah
terus diberondong pertanyaan laskar, pria itu tiba-tiba pria berbicara
dengan nada tinggi. "Hey, anda yang sopa dong," katanya.
"Siapa
kamu?" tanya salah seorang laskar dengan nada tinggi. Pria yang memakai
jaket hitam itu lalu mengaku polisi. Perbedatan sengit terjadi. Bahkan
FPI menyebut pria itu sebagai backing sang pemilik rumah.
Mereka
kemudian dilerai polisi berpakaian preman. Pria yang mengaku polisi
sebagai polisi itu lalu pergi dari lokasi. Laskar lalu kembali
memberondong sang pemilik rumah dengan pertanyaan.
Untuk
menghindari cekcok panjang, polisi kemudian meminta semuanya dijelaskan
di Mapolsek Babakan Ciparay yang kebetulan dekat dari lokasi.
Beberapa
orang yang ada di dalam rumah kemudian dimintai keterangan di mapolsek.
Sebanyak 13 wanita berpakaian seksi, beberapa botol miras, serta
beberapa ekor ayam dibawa ke mapolsek untuk didata.
Wali Laskar
FPI Bandung Raya Andri Ridwan berharap polisi menindak tegas orang yang
mengaku polisi itu jika ia terbukti sebagai polisi.
"Dia ngakunya
polisi, tapi enggak tahu dari polsek, polres, atau polda. Kita berharap
orang itu ditindak, apalagi para pelaku maksiat," tegasnya.