Selasa, 29 Januari 2013

Menjaga Agama Islam, FPI Razia Minuman Keras

Uut, salah seorang penjaga Toko Banteng di kawasan Jalan Terusan Kiaracondong, Bandung hanya bisa pasrah dan
bingung saat sejumlah anggota organisasi masyarakat (ormas) Islam dari Front Pembela Islam (FPI) membawa dan menghancurkan
botol-botol berisi minuman keras dagangannya, Selasa (29/1/2013).

Ia terkejut dengan aksi tiba-tiba FPI. Bahkan Uut dan pegawai toko lainnya tak bisa mencegah saat salah seorang anggota mengambil botol-
botol minuman keras yang ada di dalam toko dengan alasan untuk barang bukti ke kepolisian.

Namun pada kenyataannya semua botol diangkut dan dibawa keluar semuanya.

Tak dimungkiri oleh Uut, kalaupun ada razia, biasanya ada pemberitahuan terlebih dulu.
Seperti yang terjadi pada Minggu lalu, dan pemilik toko menyuruhnya menutup toko tersebut. Tapi, razia yang dilakukan oleh FPI kali
ini tidak ada konfirmasi sedikit pun. Uut tak bisa berbuat apa-apa, terlebih pemilik toko saat ini sedang berada di luar kota.

"Enggak bisa ngapa-ngapain. Saya sama pegawai lain ya enggak bisa berbuat apa-apa. Cuma bisa
ngelihat barang dagangan dirusak.

Yang punya (pemilik toko) lagi ke luar kota. Sempat minta jangan diangkut semua. Tapi, enggak didengar. Masuk begitu aja," ujar Uut yang terlihat syok di lokasi kejadian.

Anggota FPI yang merazia minuman keras diketahui usai mengikuti persidangan di Pengadilan Negeri, Bandung. Pada saat razia tersebut, tanpa banyak bicara mereka
mengeluarkan semua minuman keras yang berada di dalam toko tersebut. Termasuk belasan kardus yang berisi botol kosong pun
diangkut dan disimpan di depan toko.

Sejumlah botol yang terlihat isinya masih baru, satu per satu mereka pecahkan. Sekitar 15 botol miras dengan jenis berbeda dipisahkan dengan maksud akan diserahkan ke Polsekta Kiaracondong sebagai barang bukti.

Salah seorang anggota FPI yang tak mau namanya disebut mengatakan, bahwa keberadaan toko tersebut sudah meresahkan warga. Sebagian warga di sekitar lokasi, tak sedikit anak-anak yang masih dibawah umur
termasuk orang dewasa kerap membeli minuman keras ke toko tersebut.

"Warga yang ingin melaporkan toko ini, takut. Katanya, toko ini di back up aparat," kata salah seorang anggota FPI sambil sibuk memindahkan dus-dus berisi minuman keras dari dalam toko ke luar toko.

Tak terlihat polisi saat aksi berlangsung. Baru setelah sekitar 30 menit, sejumlah petugas kepolisian datang ke lokasi dan anggota FPI pun
langsung meninggalkan lokasi setelah menaikan belasan botol miras ke mobil patroli polisi.


Sumber : Tribun jabar.co.id