Kamis, 24 Januari 2013

Tak kenal (FPI) maka tak sayang...


Apa yang membuat Anda menuliskan ‘Dear FPI’ di Twitter?
Saat itu, Minggu 8 Agustus 2010, di Twitter ribut-ribut soal FPI, banyak yang mengkritik FPI soal HKBP Bekasi, soal tindakan anarkis yang dilakukan. Saya waktu itu terpengaruh, ok, mungkin FPI memang melakukan kekerasan. Namun, dari pada mencaci maki, saya langsung mengajukan pertanyaan.
Ada beberapa yang saya tuliskan, di antaranya, "Dear FPI, bila memang itu tindakan kalian, apakah kalian yakin sesuai dengan perilaku Nabi Muhammad.”
Ada lagi, “Dear FPI, apakah kalian yakin akan direstui Allah.” Juga, "Dear FPI, Islam cinta damai bukan kekerasan.”
Kemudian saya ingin berdialog dengan FPI, lalu saya bahkan bertanya di Twitter, ada yang tahu markas FPI di mana.
Untuk orang-orang yang saling menghujat, sebagai muslim saya mengatakan pada teman-teman lain bahwa Islam tidak seperti itu. Saat itu, saya atas nama umat Islam juga meminta maaf, karena itu (tindakan FPI) bukan mencerminkan agama Islam.

Apa isi dialog Anda dengan FPI?
FPI memiliki prinsip amar makruf nahi munkar, salah satunya, lawan kemaksiatan dengan tangan. Namun, pengertian ‘tangan’ yang dimiliki FPI dan saya berbeda. Bagi FPI, tangan adalah tangan.
Sementara sepemahaman saya, tindakan adalah action, tindakan.
Misalnya, jika ada perbuatan maksiat, kita lawan dengan tindakan, misalnya bekerja sama dengan pihak terkait, membuka lapangan pekerjaan agar mereka tak lagi melakukan tindakan maksiat.

Itulah sekelumit wawancara fahiraidris sebelum mengenal FPI dan masih banyak lagi penilaian fahiraidris yang sedikit mencibir terhadap FPI, tapi setelah  fahiraidris bertemu dan bertabayun dengan ketua umum FPI Dr.Al-Habib Muhammad Rizieq Syihab Lc.MA kini banyak memuji perjuangan FPI dan tidak segan-segan menuliskan kekaguman nya terhadap FPI yg di tuangkan dalam Accoun twitter nya.

@Ratonoefendi